Tentang Partai Kemarin Sore Itu…
Kami, Partai NasDem, memang masih partai Balita alias Bawah Lima Tahun. NasDem masih berumur 4 tahun. Jika Tuhan menghendaki, tahun 2016 ini, maka NasDem akan berumur 5 tahun. Bukan Balita lagi, tapi masih bulan November 2016 nanti. Jadi, ya saat tulisan ini dibuat, memang masih Balita.
Partai ini juga banyak dipimpin anak-anak muda. Di Pimpinan Harian Partai NasDem, ada saya, Willy Aditya dan Taufik Basari yang masih berusia 30-an. Bagi sebagian orang dan mungkin dianggap masih “anak ingusan” di dunia politik yang penuh intrik. Bahkan, dunia yang dianggap kejam bagi sebagian orang. Tiga “anak ingusan” ini malah juga anggota Tim 7 yang ikut menentukan Calon Kepala Daerah (Walikota, Bupati dan Gubernur) se-Indonesia, termasuk tentu ikut mencalonkan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sebagai Gubernur DKI 2007-2012.
Jadi, jika ada yang mengatakan NasDem itu Partai Kemarin Sore, dari sisi usia tak salah juga sih.
Tetapi, mungkin karena kemudaannya, NasDem tak memiliki beban untuk mengambil keputusan yang baik dengan cepat. Kami tidak punya beban masa lalu yang membuat partai menjadi sulit mengambil keputusan yang baik. Karena kami muda, maka kami bisa lincah dan cepat menyerap aspirasi rakyat yang kami dengar dari berbagai masukan, termasuk survei-survei terakhir.
NasDem yang muda itu memiliki mimpi besar yang kami namakan Restorasi Indonesia. Restorasi, meletakkan kembali fondasi-fondasi yang pernah membuat bangsa ini menjadi besar. Bangsa yang bermartabat, bangsa yang mampu duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa yang tahu bagaimana harus bersikap menyongsong masa depan. Bangsa yang tidak mengorbankan masa depan, demi romantisme masa lalu.
Restorasi berarti juga kita meletakkan kembali Indonesia pada alasan adanya. Bangsa ini, kata Bung Karno, adalah satu untuk semua dan semua untuk satu. Indonesia untuk semua anak bangsa, dan semua anak bangsa bekerja untuk satu Indonesia.
Karena itu, mencalonkan Ahok bukan sekadar menang-kalah. Meskipun kami yakin Ahok akan menang, tetapi perjuangan memenangkan Ahok juga perjuangan memenangkan hak setiap anak bangsa yang memiliki kehendak baik dan perbuatan baik untuk terus memberikan baktinya bagi ibu pertiwi. Memperjuangkan Ahok juga berarti memperjuangkan nilai-nilai yang baik bagi Indonesia, khususnya Jakarta.
Perjuangan ini tidak boleh dihambat oleh sekadar mekanisme yang rumit. Seperti demokrasi Indonesia yang seringkali hanya menghasilkan bermacam Undang-Undang dan Peraturan yang rumit, tetapi justru semakin menjauhkan demokrasi dari esensinya: kesejahteraan umum dan lahirnya kepemimpinan yang baik dan teladan.
Manifesto NasDem menuliskan:
“… kami menolak demokrasi yang hanya sekedar merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan kesejahteraan umum.
Kami menolak demokrasi yang hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa orientasi pada publik.”
Jadi, jika ada yang mengatakan NasDem itu Partai Kemarin Sore, dari sisi usia tak salah juga…
Tetapi, kami bukan “Partai Kemarin Sore” untuk mendengar suara rakyat.
Ahok, kau tak akan berjalan sendirian. NasDem bersama Ahok.
Martin Manurung
Ketua DPP Partai NasDem