Kelas Ideologi Mengusung Kemandirian Ekonomi
JAKARTA (16 Maret): Untuk ketiga kalinya Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta menggelar diskusi ‘Kelas Ideologi DPW Partai NasDem Provinsi DKI Jakarta’. Kali ini, tema yang diusung seputar ekonomi dengan tajuk ‘Pancasila sebagai Landasan Kemandirian EKonomi’.
Acara yang dilangsungkan di auditorium DPP Partai NasDem, Jalan RP Suroso Gondangdia Lama itu mengundang nara sumber Constantine Wuisan, pengusaha muda lulusan University of Wisconsin Madison (US) S1 Ekonomi. Sementara S2 diambilnya dari CUNY-Baruch College jurusan Ekonomi dan Keuangan.
Dalam biografinya, saat ini Constantine memegang perusahaan sebagai Presiden Direktur di PT Walnut Capital, PT Walnut Agro dan PT Ryco Agro. Constantine juga tercatat sebaga Ketua Departemen Bidang Agro, Maritim dan Forestri Komite Pusat Liga Mahasiswa NasDem.
Selain Constantine seharusnya ada nara sumber lain, yaitu Maxi Gunawan, namun karena ada satu dan lain hal, Maxi Gunawan digantikan Andreas Ambesha, Sekretaris Dewan Pertimbangan Partai NasDem.
Acara yang dihadiri lebih dari 60 peserta itu dihadiri oleh Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Winston P. Simanjuntak, anggota DPRD Partai NasDem DKI Jakarta Bestari Barus, Sekretaris DPW Partai NasDem Wibi Andrino, serta elemen Partai NasDem, mulai dari DPW, DPD, DPC, Sayap Partai NasDem serta HIMPI Jaya.
“Sengaja kami buat kelas ideologi ini secara rutin agar kader partai bisa memahami ideologi partai dan mampu menjalankan ideologi partai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Wibi Andrino.
Dalam paparannya, Constantine lebih menyoroti masih rendahnya entrepreneur di Indonesia. Dikatakannya, Indonesia baru memiliki 1,65% entrepreneur dari jumlah penduduk. Sementara negara Asia lainnya seperti China dan Jepang jumlah wirausahawan 10%, Singapura 7%, Malaysia 5% dan Thailand 4%. Terlebih lagi di Amerika, lebih dari 12% penduduknya menjadi entrepreneur.
“Indonesia saat ini mempunyai peluang untuk memperbesar presentase angka entrepreneur, salah satunya dari industri kreatif,” kata Constantine.(*)