Membedah Ideologi di Sekitar Partai NasDem
JAKARTA (18 Mei): DPW Partai NasDem DKI Jakarta kembali menggelar Kelas Ideologi untuk ke-5 kalinya di Auditorium DPP Partai NasDem, Jln RP Soeroso No 44, Gondangdia Lama Jakarta Pusat, Rabu, 18 Mei 2016.
Tema yang diangkat kali ini adalah "Partai NasDem dan Berbagai Ideologi di Sekitarnya (Sebuah Pengantar)" yang akan disampaikan oleh Martin Manurung, Ketua DPP Partai NasDem dan Ketua Umum Garda Pemuda NasDem dengan moderator Wibi Andrino, Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta.
Sebagai Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta yang kebetulan bertindak menjadi moderator, Wibi Andrino mengatakan, diangkatnya tema ini karena agar kader Partai NasDem dapat memahami dan mengerti mengenai suatu ide atau gagasan dan logika berpikir, mengingat saat ini ada banyak ideologi yang berkembang di sekeliling Partai NasDem.
“Di segala peradaban yang berkembang di dunia ini, tentunya kelompok orang atau manusia di dalamnya harus mempunyai ide, gagasan dan logika yang kuat untuk membangun peradapan itu sendiri. Butuh visi yang komprehensif sebagai cara pandang dalam hal apa pun itu, dan juga harus memiliki arah dan landasan filosofis dalam membangun peradaban itu sehingga tidak menjadi peradaban barbar,” terang Wibi.
Sementara Martin Manurung yang menjadi nara sumber utama dalam Kelas Ideologi ini memaparkan benar-benar layaknya sebuah pengantar. Dengan gaya komunikasi yang baik, Martin mengajak peserta yang hadir dengan memperkenalkan apa itu ideologi.
Dengan tangkas pula Martin menggiring hadirin agar mengerti arti ideologi secara mudah sambil memaparkan berbagai visual. Dari sana, Ketua Umum Garda Pemuda NasDem ini mengajak berkomunikasi langsung dengan hadirin sambil menanyakan apa makna visual yang ditampilkannya.
Secara gamblang pemahaman ideologi pun tampak lebih mudah dicerna. Kemudian satu demi satu ideologi disebut Martin. Mulai dari Sosialis, Komunis, Liberal, Neo Liberal, Nasionalis, hingga sampai pada Ideologi Pancasila.
“Semua ideologi bisa memunculkan kekerasan. Jadi tidak bisa kekerasan diidentikkan dengan ideologi, tapi kekerasan adalah metode yang dipilih orang,” papar Martin.
Mendengar penjelasan Ketua DPP Partai NasDem itu, hadirin yang hampir memenuhi ruangan auditorium itu seperti terpukau. Penjelasan dari ideologi klasik hingga kontemporer dijelaskan dengan mudah.
Di ujung paparannya, Martin memberi penegasan mengenai ideologi yang saat ini dianut Partai NasDem yang terus menjalani proses panjang mengingat NasDem baru berusia empat tahun.
“Jadi NasDem bukan hanya mengenal dan mengarah pada kolektivisme tetapi juga mengarah pada penekanan soal kepemimpinan dan keteladan, seperti yang termuat di Manifesto Nasional Demokrat,” papar Martin.
Rencananya, di waktu berikutnya, kelas ideologi akan membuka kelas Ideologi Dasar dan Pendalaman. (*)