NasDem Minta Jangan Ada Lagi Razia Buku

JAKARTA (18 Mei): Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai NasDem, Yayuk Sri Rahayu Ningsih berharap aparat keamanan tidak perlu merazia dan menyita buku-buku yang dinilai menyebarkan paham kiri (komunisme) seperti sering dilakukan di era keterbukaan saat ini.

“Kalau pun ada buku yang dilarang, apakah mereka tidak bisa mencarinya dari internet?” kata Yayul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/5).

Apalagi, menurut Yayuk, buku-buku yang diterbitkan dan akhirnya beredar di masyarakat tentu melalui tahapan perpustakaan nasional, melalui terbitnya ISBN (International Standard Book Number).

"Jadi, tidak bisa main asal larang saja," tegasnya.

Yayuk menekankan bahwa buku adalah jendela pengetahuan selain menjadi ukuran majunya peradaban sebuah bangsa. Apalagi Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan aparat penegak hukum untuk tidak kebablasan.

Memperingati Hari Buku Nasional yang jatuh pada Selasa (17/5), Yayuk menyatakan ini merupakan momentum di mana masyarakat Indonesia harus membudayakan lagi minat baca.

Berdasarkan data yang dimiliki, dari tahun 2013-2014, Indonesia sudah memproduksi 30 ribu judul buku. Namun,  minat baca orang Indonesia masih tergolong rendah.

Data UNESCO menyebutkan, minat baca di Indonesia adalah 0,001 atau 1:1000. Itu sama dengan hanya ada satu orang pembaca buku dari seribu penduduk yang ada.

"Kualitas buku harus betul-betul diutamakan, agar diminati anak-anak, pelajar, dan mahasiswa," tegas Yayuk.*

Add Comment