Bantuan Korban Gempa Ekuador Diserahkan
QUITO EKUADOR (20 Mei): Wajah-wajah ceria dan senyum mengembang tampak menghiasi wajah korban gempa Ekuador di penampungan saat menyambut rombongan KBRI Quito. Selasa siang, 17 Mei 2016 itu rombongan yang dipimpin Duta Besar Indonesia untuk Ekuador, Diennaryati Tjokrosuprihatono memang datang memberi bantuan.
Rombongan harus menempuh jarak ratusan kilometer dari Quito untuk menjangkau 75 kepala keluarga di Concordia yang berjarak 90 km dari Pedernales, pusat gempa besar 7,8 SR yang mengguncang pesisir Ekuador tanggal 16 April 2016 lalu.
Bantuan yang diserahkan berupa paket beras, minyak goreng, ikan kaleng, gula, kopi, tepung, tisu dan popok, yang dibeli dengan sumbangan pribadi dari Duta Besar RI di Alger, Baghdad, Brussels, Doha, Panama City, Sarajevo, Sofia serta Watapri New York.
“Sambutan hangat dari para pengungsi menunjukkan betapa penting arti bantuan dan perhatian yang diberikan untuk sedikit meringankan beban mereka. Tentunya dibutuhkan uluran tangan lebih lanjut, khususnya kepada anak-anak yang terpaksa berhenti bersekolah dan para ibu yang harus merawat mereka di tengah tempat penampungan yang serba terbatas,” ujar Dienny TJokro dalam siaran persnya yang dikirim ke redaksi.
Bantuan yang diberikan ini adalah yang kedua kalinya datang dari KBRI Quito untuk korban gempa. Sebelumnya pada tanggal 22 April 2016 juga dikirimkan paket bantuan untuk korban gempa di Manabi, yang dikumpulkan secara swadaya oleh staf KBRI Quito dan masyarakat Indonesia di Ekuador.
Para misionaris asal Indonesia yang bertugas di berbagai pelosok Ekuador juga sangat aktif menolong para korban semenjak hari pertama bencana. “Mereka turut berada di garis terdepan membantu proses evakuasi hingga penyaluran bantuan kemanusiaan,” jelas Dienny yang juga kader Partai NasDem itu.
Satu bulan setelah gempa kondisi daerah-daerah bencana masih memprihatinkan, aliran listrik dan air di sebagian wilayah juga masih terputus. Keseluruhan jumlah korban gempa mencapai 661 korban jiwa, 4.605 korban luka dan 28.678 orang pengungsi, namun pada 18 Mei 2016 terjadi dua gempa besar susulan 6,8 SR pukul 03.00 pagi dan 6,7 SR pukul 12.30 siang yang mengakibatkan tambahan 1 korban jiwa dan 85 korban luka.(*)