Lagi 6 ABK WNI Disandera di Filipina, RI Kecam Keras
JAKARTA (24 Juni): Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan adanya penyanderaan kembali anak buah kapal asal Indonesia oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan.
Penyanderaan menimpa tujuh ABK WNI Kapal Tugboat Charles 001 dan tongkang Robby 152.
"Penculikan terjadi di Laut Sulu pada 23 Juni. Terjadi dua kali pada pukul 11.30 dan 12.45 waktu setempat dan dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berbeda," kata Menlu Retno, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (24/6).
"Saat terjadi, 13 ABK disandera. Namun, saat ini enam ABK sudah dibebaskan dan tujuh lainnya masih disandera kelompok bersenjata," lanjutnya.
Enam ABK WNI yang dibebaskan tersebut saat ini sedang dalam pelayaran menuju Samarinda, KalimantanTimur, dengan tetap membawa kapal tugboat Charles dan tongkang Robby.
Menlu Retno menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia mengecam keras penyanderaan yang terjadi untuk ketiga kalinya oleh kelompok bersenjata tersebut.
"Kejadian ini tidak dapat ditoleransi. Pemerintah Indonesia akan melakukan berbagai cara untuk membebaskan tujuh sandera dan tetap mengutamakan keselamatan WNI," imbuh Menlu Retno.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga meminta kepada Pemerintah Filipina untuk memastikan keamanan wilayah perairan Filipina Selatan agar tidak mengganggu kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.
"Pemerintah Indonesia selalu siap untuk bekerja sama dalam hal itu," tegasnya kembali.
Jumat pagi ini, diadakan rapat di Kantor Menko Polkam dengan pihak-pihak terkait untuk mengambil langkah cepat dan terukur juga aman untuk membebaskan tujuh sandera WNI tersebut.*