Badan Rescue NasDem Sulteng Bantu Korban Banjir Donggola
Getting your Trinity Audio player ready...
|
PALU (22 September): Badan Rescue Partai NasDem Sulawesi Tengah segera meninjau lokasi bencana banjir di Kabupaten Donggala, tepatnya di Desa Sarombaya, Kecamatan Banawa Selatan, Sulawesi Tengah (SUlteng). Hal tersebut dinyatakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Tengah, Ahmad Ali, seperti yang disampaikan sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Donggala, Sahlan.
Menurut Sahlan, Badan Rescue yang dipimpin Hajalia Somba bersama sekretaris DPD Partai NasDem Donggala, diperintahkan untuk mengidentifikasi korban dan kebutuhan masyarakat yang menjadi korban banjir pada Rabu (14/9) lalu.
Setelah melakukan identifikasi, tim ini langsung memberikan bantuan berupa 23 karung beras, 50 dos mie instan, 75 ikan kaleng, 75 kilgram gula, 75 dos teh celup, 75 botol minyak goreng, 75 bungkus kopi, 45 lusin popok untuk bayi dan 1 lusin minyak kayu putih.
Distribusi bantuan itu dilakukan dengan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari Kota Palu. Selain itu, Badan Rescue bersama anggota Garda Pemuda serta jajaran Pengurus DPD Partai NasDem membangun posko bencana guna agar mempermudah masyarakat dalam memperoleh bantuan tersebut.
Adapun yang menerima bantuan adalah masyarakat Dusun I sebanyak 2 KK, Dusun II 16 KK dan yang paling banyak dari Dusun III sebanyak 49 KK ditambah sebuah Panti Asuhan Miftahul Khairaat yang menampung 37 anak.
"Jangan dilihat dari besar kecilnya bantuan yang kami berikan. Pastinya, kami selaku kader partai yang saat ini bertugas sebagai anggota DPRD akan terus mengkoordinasikan kondisi masyarakat dengan pihak Pemkab, untuk mengupayakan bantuan kepada warga yang kehilangan tempat tinggal," katanya.
Ibrahim, salah satu korban banjir di dusun II yang juga Ketua Ranting Partai NasDem Desa Sarombaya, mengaku tak satupun barang di rumahnya yang bisa diselamatkan, selain selembar atap seng.
Banjir besar itu terjadi sehari setelah lebaran Idul Adha yang 18 KK kehilangan rumah dan harta bendanya. 11 rumah dan sebuah panti asuhan serta Posyandu rusak berat dan 38 rumah rusak ringan. Ratusan tanaman (kelapa, kakao dan palawija) juga rusak. Bak penampungan dan pipa air bersih juga jebol.
Saat ini, warga di dua dusun masih waspada karena curah hujan masih tinggi setiap menjelang sore.
Menurut Hajalia, ada beberapa hal yang sangat dibutuhkan para korban banjir, di antaranya adalah air bersih dan bantuan pangan.(*)