Gempa Pidie Jaya Telan 27 Korban Jiwa
JAKARTA (7 Desember): Gempa bumi berkekuatan 6,5 pada Skala Richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu (7/12) sekitar pukul 05.03 WIB. Korban meninggal sebanyak 27 orang dan ratusan luka-luka.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada kedalaman 10 km tepatnya di 18 km Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Koban meninggal dunia akibat gempa tersebut sebagian besar terdapat di Pidie Jaya. Mereka yang menjadi korban meninggal umumnya tinggal di rumah toko (ruko) yang tertimpa reruntuhan bangunan dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Zainal, salah seorang warga Meureudu, Ibu Kota Pidie Jaya, mengatakan, banyak warga meninggal menetap di rumah toko di lantai dua, sehingga pada saat gempa terlambat keluar ruko.
"Banyak yang meninggal dunia warga yang tinggal di pertokoan. Terutama bangunan ruko yang ada di Mereudeu, sedangkan warga yang tinggal di rumah, belum diketahui ada yang meninggal dunia," ungkap warga tersebut.
Lanjutnya lagi, daerah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa di Pidi Jaya adalah, di Ule Glee, Meureude dan Tringgadeng, baik kerusakan berupa bangunan pertokoan, masjid, maupun rumah.
Sejumlah pusat pelayanan kesehatan di wilayah Pidie Jaya, dipenuhi oleh warga korban gempa.
Semua Puskesmas yang ada di Meureudu, sudah penuh dengan korban gempa. Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya, yang terletak di pinggir jalan raya Banda Aceh-Medan, Sumut, juga sudah penuh, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit kabupaten tetangga seperti ke rumah sakit di Pidie dan ke rumah sakit di Kabupaten Bireun.
Setelah menerima laporan mengenai gempa di Pidie Jaya, Aceh, Presiden Joko Widodo langsung mengutus Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki untuk meninjau bencana gempa bumi tersebut.
"Saya perintahkan agar semua bergerak sesuai dengan otoritasnya. Nanti Kepala Staf Kepresidenan juga meluncur ke Aceh," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu (7/12).
Presiden menyebutkan dirinya sudah mendapatkan laporan mengenai terjadinya bencana alam itu.
"Tadi pagi-pagi tejadi gempa di Aceh, saya sudah mendapatkan laporan," katanya.
Ia menyebutkan Kepala KSP Teten Masduki langsung ke Aceh. "Ini KSP yang akan ke sana dulu."
Presiden menyebutkan akan terus mengikuti perkembangan penanganan bencana itu.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Taruna Siaga Bencana (Tagana) bergerak cepat untuk menyisir dan mengevakuasi korban meninggal maupun luka serta memulihkan wilayah yang terkena gempa di Kabupaten Pidie Jaya tersebut.
"Tim langsung kita turunkan dan Mensos rencananya akan ke Pidie Jaya pada Jumat (9 Desember)," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat, Rabu (7/12).
Harry mengungkapkan, Direktur Penanggulangan Bencana Kemensos RI, Adi Karyono, bersama tim sudah berangkat ke Aceh pagi tadi.
Untuk meringankan beban korban gempa, Kemensos menerjunkan tim dapur umum lapangan. Pembentukan dapur umum sangat penting untuk para korban gempa di Aceh. Satu dapur umum bisa menyediakan hingga 750 porsi makanan.
Mensos Khofifah sedang melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Papua sejak, Selasa, (6/12). Khofifah berharap seluruh keluarga para korban gempa bumi diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan berat tersebut.
"Saya turut merasakan apa yang saudara-saudara kita di Aceh rasakan. Semoga tidak terjadi gempa susulan. Saya telah perintahkan tim segera gerak cepat," kata Khofifah.*