Keberbedaan dan Kebinekaan Harus Dijaga
JAKARTA (9 Februari): Dunia tak mengenal mayoritas, termasuk Indonesia, sebab masyarakat dan peradaban yang ada di dunia ini berasal dari perbedaan.
Oleh sebab itu, demikian Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, "keberbedaan atau kebinekaan harus kita jaga dan kembangkan."
Hilmar mengungkapkan hal itu ketika memberikan sambutan kunci dalam acara kuliah "Kemajemukan dan Keadilan" yang diselenggarakan Koentjoroningrat Memorial Lectures di Museum Nasional Jakarta, Kamis (9/2).
Hilmar Farid menegaskan kemajemukan adalah identitas bangsa Indonesia.
Disebutkan kalau kita ingin menyangga kebhinnekaan kita maka keberagaman budaya dan tempat-tempat budaya harus kita pelihara dan kunjungi.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dalam acara yang sama menyatakan sependapat dengan para antropolog bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami darurat kebinekaan.
Menurut dia, merawat kebinekaan tidak mudah. Namun, tegasnya, keberagaman adalah esensi Indonesia.
Antropolog Prof Herawati Sudoyo menegaskan DNA manusia Indonesia beragam. "Jadi kita ini sebenarnya tidak eksklusif," katanya.(*)