Benahi Persepsi Korupsi di DPR
JAKARTA (6 April): DPR sudah sejak lama dipersepsikan publik sebagai lembaga dengan tingkat korupsi tertinggi. Bahkan Global Courruption Internasional baru-baru ini menobatkan lembaga yang sering disebut rumah rakyat ini sebagai lembaga paling korup mengalahkan lembaga-lembaga lain.
Dalam uji kepatutan dan kelayakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rabu (5/4) di ruang Komisi XI DPR, Kapoksi dari Fraksi NasDem Johny G. Plate mengungkapkan kembali fakta itu. Ia mengaku khawatir muruah (red; kehormatan diri) DPR yang kian memburuk. Johny pun berharap BPK bisa memberikan andil membenahi tata kelola keuangan negara khususnya di DPR.
"Dikaitkan dengan komisi teknis dan Banggar, rekomendasi dan pikiran apa menurut Ibu Isma jika menjadi anggota BPK dalam rangka perbaikan tata kelola keuangan negara? Tentu sekaligus untuk memperbaiki DPR RI ini di hadapan publik," tanya Johny kepada calon anggota BPK Isma Yatun.
Bagi Johny, Isma mengetahui betul persoalan korupsi yang sudah lama mendera DPR karena pernah menjadi anggota DPR tiga kali, menjadi anggota Banggar, dan bagian dari Kadin Lampung.
Bukan hanya itu, Johny juga menanti rekomendasi terkait sinergi seperti apa yang bisa diambil ketika berbicara APBN, postur, maupun target pembangunan itu sendiri.
"Anggaran sebagai pintu depan dan BPK sebagai pintu belakang dalam rumah keuangan negara. Pengalaman Ibu sudah sangat banyak, apa rekomendasi dan sinergi seperti apa terkait itu?" tanya Johny lagi.
Uji kepatutan dan kelayakan calon anggota BPK masih akan berlanjut Kamis (6/4) hari ini di Komisi XI. Ada enam calon anggota BPK yang akan diuji, yaitu Suprapto Elbert Frits Putranto, Tri Widya Prastowo, John Reinhard Sihombing, Suharmanta, dan Endang Sukendar.(*)