Lilin dari Toba untuk Indonesia
TOBA SAMOSIR, SUMUT (13 Mei): Aksi lilin untuk penolakan vonis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus meng’ular’. Sebuah gerakan yang bermula dari ajakan di media sosial, aksi spontan sebagai perwujudan solidaritas terhadap permasalahan hukum yang terjadi pada Ahok bertajuk Dari Toba untuk Indonesia dilakukan.
Gerakan spontan ini untuk mengingatkan arti pentingnya kebhinnekaan sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Diperkirakan ada 1.500 orang lebih masyarakat di kota kecil Balige, Kabupaten Toba Samosir berkumpul di Monumen Tugu Pahlawan Revolusi Mayjen Anumerta DI. Panjaitan, Jumat, (12/05).
'Lilin dari Toba untuk Indonesia' diisi dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu-lagu nasional perjuangan, orasi kebangsaan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama, juga doa untuk keselamatan bangsa dan negara.
“Yang penting ini semua adalah spontanitas masyarakat Balige dan sekitar atas kehidupan kerukunan umat beragama,” ujar Tony Simanjuntak, salah seorang penggerak acara.
Anggota DPRD Sumut dari Fraksi NasDem ini juga menjelaskan, apa yang terjadi di Jakarta, dirinya tidak ingin terjadi di daerah lain di Indonesia, termasuk Sumatera Utara.
“Kita jangan mau di kambing hitamkan. Kita harus satu, bergandengan tangan bersatu utuk Indonesia yang lebih baik. Demi tanah air kita Indonesia,” tegas Tony.
Acara yang dimulai sekitar pukul 18.30 Wib dan selesai pukul 21.00 Wib berlangsung tertib, aman dan damai. Seluruh warga melebur menjadi satu, tanpa membawa atribut kelompok. Mereka bersatu menyerukan perdamaian dan tegaknya supremasi hukum yang berkeadilan.(TS/*)