NasDem Kabupaten Bogor Siapkan Saksi di 10.300 TPS  

BOGOR, JABAR (11 September): Partai NasDem terus bersiap menghadapi Pilkada 2018, Pemilu Legislatif 2019, dan Pemilu Presiden 2019. Salah satu agenda yang dilakukan untuk memperkuat infrastruktur kemenangan, NasDem Kabupaten Bogor menggelar Training of Trainer (TOT) calon saksi TPS di Kecamatan Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/9).

""

Fungsionaris DPP NasDem yang juga bakal calon legislatif Sondang Tampubolon menyebutkan Jawa Barat menjadi pionir perekrutan saksi PS tingkat nasional. Diharapkan perekrutan saksi TPS bisa selesai 100% hingga pertengahan tahun 2018.

“Di Jawa Barat akan direkrut 98 ribu saksi tingkat TPS. Kabupaten Bogor menargetkan 13 ribu saksi, saat ini sudah ada 2 ribu lebih saksi dari tiga kecamatan, yakni Tenjo, Jasinga, dan Rumpin,” kata Sondang.

Ditambahkan Sondang, untuk bagian barat Kabupaten Bogor atau daerah pemilihan (dapil) 5, TOT dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, mulai 9-10 September. Acara itu dilangsungkan di dua kecamatan, yakni Jasinga dan Rumpin. TOT di Jasinga diikuti sebanyak 130 calon saksi dari 13 desa. Karena masih dalam proses perek­rutan, belum semua calon saksi hadir.  Sedianya ada 165 calon saksi dari 16 desa di Kecamatan Jasinga. Sementara di Rumpin, sebanyak 261 calon saksi/orang.

""

Sondang menambahkan, para calon saksi yang sudah direkrut itu akan diujicobakan pada Pilkada 2018. Diharapkan mereka semakin siap mengawal suara ketika Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 berlangsung.

“Kita mempersiapkan orang-orang kita di Kabupaten Bogor yang seluruhnya berjumlah 10.300 TPS. Bagi NasDem, TOT sangat penting untuk mencegah suara partai dicurangi. Jadi, untuk memastikan kemenangan khususnya di Kabupaten Bogor,” imbuhnya.

Lebih jauh ditambahkan Sondang, para saksi Partai NasDem akan dilindungi­ dengan asuransi. Mereka juga akan diberikan kartu tanda anggota (KTA) dan dana transportasi.

“Kami ingin menjamin bahwa nanti uang atau transportasi sampai atau diterima saksi. Kita minta nomor rekening. Ini supaya tidak ada pemotongan apa pun. Kita tidak ingin ada hal-hal yang tidak kita perhitungkan,” pungkasnya.(*)

Add Comment