Catatan Kecil Praktek Lapangan Siswa ABN Partai NasDem
Oleh: Lalu Zulkarnain
Dua bulan lebih 500 Mahasiswa giat menuntut ilmu di kampus ABN. Dimulai dari teori-teori kebangsaan, sampai pada Pengetahuan tentang perpolitikan Indonesia. Lebih tepatnya belajar tentang teori politik dari berbagai sudut pandang, sampai pada moralitas politik gagasan yang di suguhkan oleh Partai NasDem dengan ragam pemateri yang sudah malang melintang di berbagai panggung politik tanah air.
Hal menarik dalam pembelajaran di Kampus ABN ternyata tidak hanya melulu pada penajaman materi ruangan saja. Tetapi lebih dari itu, 500 Mahasiswa diberikan kesempatan untuk menguji pengetahuan yang kami dapatkan. Turun ke masyarakat selama 2 minggu, mempraktekkan hasil pembelajaran, menulis laporan, dan kembali ke ABN untuk mengevaluasi kendala-kendala yang di temukan selama berada di lapangan.
Sebagai satu dari 500 Mahasiswa ABN yang di turunkan ke lapangan, saya merasakan betul manfaat dari setiap materi yang di ajarkan. Mulai dari komunikasi efektif, pengorganisiran sampai pada pengorganisasian, wawasan kebangsaan, problem solving, dan masih banyak lagi materi-materi yang secara real sangat bermanfaat dalam melakukan edukasi di tengah-tengah masyarakat yang tentunya tetap didampingi Fasilitator dan kakak-kakak Partai NasDem di setiap wilayahnya dengan sistem monev.
Hal ini tidak berarti bahwa setiap mahasiswa dapat menjalankan aktifitas lapangannya dengan mudah. Beberapa orang kawan saya menyesali betul minimnya pemahaman salah satu materi yang di ajarkan akibat dari kurang perhatian saat belajar di kampus. Oleh karena itu, pendampingan fasilitator dan kakak-kakak dari Partai NasDem secara bergilir melakukan monitoring untuk meluruskan kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa tersebut.
Dua minggu berada di lapangan yang tersebar di empat Provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah), banyak hal positif yang saya dan teman-teman temukan. Mulai dari respon masyarakat yang beragam, potensi setiap wilayah yang bisa dikembangkan, kebijakan pemerintah suatu daerah, sampai pada keluhan-keluhan masyarakat pinggiran. Terasa betul bagaimana memulai sebuah perubahan dengan beragam suka dukanya.
Lebih spesifik lagi, saya bersama kelompok yang berjumlah sembilan orang ditempatkan di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Dengan kultur budaya masyarakat yang lembut dan santun, selama berbaur dengan mereka, kelompok kami tidak mendapatkan satupun kendala yang berat. Justru dengan bekal pengetahuan selama belajar di ABN, baik pemerintah, organisasi pemuda, dan masyarakat pada umumnya di Kabupaten Majalengka dapat duduk bersama untuk berdiskusi terkait potensi wilayah yang mereka miliki untuk dikembangkan. Yang pada prinsipnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat menengah ke bawah.
Salah satu Fokus Grup Diskusi (FGD) yang difasilitasi Mahasiswa ABN di Majalengka, masyarakat mendorong keseriusan pemerintah dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada di daerah ini. Hal ini oleh masyarakat disampaikan langsung kepada Dinas Pariwisata yang juga hadir dalam diskusi tersebut berikut kelompok-kelompok masyarakat penggiat Pariwisata, Struktur DPD Partai NasDem, Ketua Kadin, sampai LSM ikut memberikan saran dan masukan terkait rencana ini. Sehingga beberapa point kesimpulan yang paling tepat dirumuskan menjadi usulan kepada pemerintah dan juga menjadi bahan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
Selaku Mahasiswa ABN tentunya secara rinci hasil diskusi tersebut akan kami tuliskan dalam sebuah laporan yang nantinya menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran ketika terjun atau kembali ke daerah masing-masing.
Berikut ucapan terimakasih dan permohonan maaf tentunya kami haturkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Majalengka khususnya, juga masyarakat di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah atas sambutan dan partisipasinya dalam membantu saya dan 500 Mahasiswa ABN lainnya selama proses belajar di lapangan. Sehingga ketika kembali ke kampus, saya bersama seluruh teman-teman Mahasiswa ABN dapat belajar lebih serius lagi dalam mempersiapkan diri menjadi lebih baik.
Lalu Zulkarnain; Mahasiswa ABN utusan DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah