Tidak Menyerah Lawan Kanker Payudara dan Kanker Serviks

JAKARTA, (5 Oktober): Terdiagnosa mengidap kanker payudara sejak 2016 lalu tidak membuat Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem Rerie L Moerdijat kehilangan kekuatan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Secara fisik sama sekali tidak ada yang berbeda antara Rerie seorang positif kanker payudara dengan wanita-wanita lain yang hadir dalam acara seminar tentang bahaya penyakit kanker di Ruang Bhinneka DPP NasDem, Jakarta, Kamis (05/10).

""

Bertindak sebagai narasumber dalam acara yang diinisasi oleh DPP Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak NasDem, Rerie menekankan bahwa kanker sama sekali tidak bisa membunuh harapan dan cinta manusia. Setidaknya hal itu bisa dibuktikan oleh dirinya ketika menceritakan kisah hidupnya melawan kanker, dengan santai tanpa beban sedikitpun.

"Denial atau penolakan terhadap penyakit kanker sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah. Terimalah apa adanya tapi jangan pernah menyerah," tutur Rerie.

Rerie mengungkapkan, dirinya divonis mengidap kanker payudara oleh dokter di Singapura pada 7 November 2016 dengan harapan hidup 10 hingga 15 tahun kedepan. Keputusan memeriksakan status kanker payudaranya berawal saat Rerie merasakan keluhan rasa nyeri di bagian dada sebelah kirinya yang tidak kunjung reda.

"" """Saya ke Singapura diantarkan oleh anak kedua saya. Pak Surya baru saya kasih kabar ketika acara 412 selesai dilaksanakan oleh NasDem," paparnya.

Saat diperiksa oleh dokter di Singapura, dokter menyarankan agar Rerie harus segera melakukan operasi pengangkatan kanker payudaranya. Tanpa menunda saran dokter, Rerie langsung menjadwalkan jadwal operasi kankernya tersebut.

"Saya tidak pernah menunda untuk menentukan tindakan, kecepatan bertindak sayangat penting untuk pengobatan kanker," paparnya.

""

Pasca operasi, pengobatan Rerie melawan kanker terus berlanjut. Dirinya harus menjalani beberapa tahap kemoterapi. Dirinya mengaku, perlawanan berat saat melawan kanker ketika dirinya harus melakukan kemoterapi yang menghabiskan waktu 7 jam untuk satu kali sesi kemoterpai.

"Yang paling berat adalah kemo, kepala saya sempat gundul tapi saya tidak peduli apa kata orang lain yang penting hidup kita bahagia, tidak ada yang perlu ditakutkan karena kanker" ungkapnya.

""

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak DPP NasDem yang juga anggota DPR RI Komisi 9 Amelia Anggraeni menuturkan, acara seminar kali ini diadakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat khususnya wanita untuk mendeteksi kanker secara dini. Pasalnya, saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahai penyakit kanker sehingga seringkali baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.

"Kanker payudara dan serviks masih menjadi penyebab utama kematian wanita di Indonesia," terang Amel.

Amel melanjutkan, untuk menekan angka kematian yang disebabkan oleh kanker, penting bagi masyarakat untuk mendeteksi kanker sejak dini. Penyakit kanker lebih mudah dicegah dengan deteksi dini. Untuk itu, penting bagi masyarakt untuk mengenal penyebab dan cara mengatasi kanker.

"Kami harap pengetahuan ini dapat di bagikan kepada seluruh kalangan masyarakat dan dapat meningkatkan kepedulian semua pihak akan bahaya penyakit kanker," tuturnya. (Uta/*)

Add Comment