a

Prestasi Luar Biasa Jokowi di Diskursus Respublika

JAKARTA, (28 Oktober): Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo,
Indonesia berhasil menegoisasi ulang dn mengambil alih Freeport sebanyak
51%. Ini adalah prestasi luar biasa. Maka dari itu pemuda harus tahu
mengenai persoalan bangsa ini.

""

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinn Wilayah (DPW)
NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino dalam diskusi memperingati Hari Sumpah
Pemuda bertajuk, ‘Diskursus Respublika’ di Jl Borobudur 20, Pegangsaan,
Menteng, Jakarta, Jum’at (27/10).

“Ketika Freeport berhasil dinegoisasi hasilnya untuk rakyat
Indonesia. Namun, kendalanya akan banyak pejabat menyelewengkan,
contohnya korupsi. Kita menginginkan masa depan yang sejahtera untuk
rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Di tempat yang sama Raymond Pardamean Sihombing, Analis Hukum
Internasional Universitas Persahabatan Bangsa-Bangsa Moscow, mengatakan
dalam budaya berdiskusi di Indonesia harus dibiasakan keterbukaan dan di
ruang terbuka.

""

Menurut Raymond, bahwa sebenarnya isu Freeport di Indonesia memiliki
dua mata, yang pertama isu lokal, karena di dalamnya menyangkut kearifan
lokal. Yang kedua, dari sisi hukum dua pihak dalam kontrak yaitu
Pemerintah bukan sebagai badan hukum melainkan sebagai perorangan, dan
perusahaan yang memiliki nama yang resmi tercatat di Kementerian terkait
dengan nama Freeport Indonesia.

“Pihak yang melakukan pertama kali pelanggaran akan disebut ingkar
janji. Kemudian ada rezim kedaulatan, yang intinya negara beratas diatas
segalanya. Freeport bisa di Indonesia dengan syarat ada materi khusus
yang tidak bisa diambil, yang artinya jangan kebablasan,” tegasnya.

Raymond melanjutkan, Pemerintah saat ini sedang berusaha sejauh mana
negara ini mendapat keuntungan lebih besar dari yang ada selama ini.

""

“Di sekitar Freeport ada pertambangan ilegal yang bisa menghasilkan
15 Kg emas per hari. Maka dari itu, pemerintah saat ini telah berusaha
untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari yang dilakukan selama
ini,” paparnya.

Raymond menambahkan, jika anak muda ingin berpikir demi Papua, maka
pikirlah dari perspektif orang Papua untuk mendapatkan Freeport. Menuju
sumpah pemuda mari berpikir solusi untuk kesejahteraan saudara-saudara
yang ada di Papua.

“Kita harus berpikir solusi demi kesejahteraan saudara-saudara yang
ada di Papua. Menuju hari Sumpah Pemuda, sebagai pemuda jika berpikir
Papua maka ikutilah persepektif orang Papua demi memperjuangkan
Freeport,” pungkasnya.

Dalam diskusi ini juga hadir Satya Widya Yudha (Wakil Ketua Komisi
VII DPR RI), Yustinus Prastowo (Direktur Eksekutif CITA), Johan Carmelo
(Ketua Departemen Ekonomi RPI), dan Andrie Willyanto (Tim Ahli
Menkomaritim RI).(*)

Add Comment