a

Niat Tulus Taufik Basari

Niat Tulus Taufik Basari

TUMBUH di dunia akademis membuat Taufik
Basari dikenal masyarakat. Ia menjadi representasi anak muda yang gemar
menimba ilmu dan mengamalkannya, khususnya di bidang hukum dan hak asasi
manusia.

Suami dari Fessy Alwi ini telah malang melintang
berkeliling dunia untuk terus memperdalam studinya di banyak universitas
terkemuka.

Taufik memulai perjalanan studinya di Universitas
Indonesia. Dua gelar akademis mampu ia raih sekaligus dalam jarak waktu
yang berdekatan, S1 jurusan hukum dan S1 filsafat dari Universitas
Indonesia. Dua gelar sarjana iyu ia persembahkan buat kedua orang
tuanya.

Melalui beasiswa Fullbright yang sangat bergengsi di
Amerika Serikat, Taufik kemudian bertolak ke Amerika guna melanjutkan
studinya di Negara Paman Sam itu.  Di sana, Taufik berhasil membawa
pulang gelar S2 hukum dan HAM Internasional dari Northwestern University
Chicago, USA.

Sepulangnya ke Indonesia pada medio tahun 2000,
Taufik mulai aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, berperan
sebagai asisten pengacara publik hingga kepala divisi advokasi
kebijakan. Tahun 2006 Taufik kemudian dipercaya untuk menjadi Direktur
Bantuan Hukum dan Advokasi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
(YLBHI).

Tak cukup sampai di situ, pria yang kerap disapa Tobas
ini merasa harus bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat. Ayah
dua orang anak itu kemudian mendirikan Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat.
Dari sana Taufik gencar menyuarakan keadilan. Dia melakukan penyuluhan
hukum ke berbagai komunitas masyarakat.

Taufik dikenal sebagai
advokat spesialis konstitusi. Berbagai perkara di Mahkamah Konstitusi
(MK) telah dimenangkannya. Yang  terbaru adalah kasus sengkarut
pemilihan kepala daerah Kabupaten Jayapura. Pasangan calon Mathius-Giri
yang mendapat perlakuan konspiratif dari Bawaslu RI dan para calon
pesaingnya berhasil dimenangkan Taufik Basari yang dipercaya menjadi
kuasa hukumnya.

Tobas bersama kawan-kawan lain aktif dalam
gerakan antikorupsi dan gerakan melawan mafia hukum. Beberapa tahun yang
lalu Taufik menjadi salah satu bagian dari Tim Pembela Pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Bibit-Chandra melawan
kriminalisasi oleh pihak-pihak yang ingin melemahkan upaya pemberantasan
korupsi.

Tahun 2013 Taufik memutuskan bergabung dengan Partai
NasDem. Ini ia lakukan agar dapat berbuat lebih banyak lagi untuk
masyarakat. Ia ingin menyumbangkan tenaga, pikiran dan waktunya untuk
masyarakat dan bangsa Indonesia.

“Cita-cita saya adalah ingin
membuat negeri ini menjadi lebih baik, bersih dari korupsi, negara hukum
menjadi tegak, tercipta keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat
tanpa diskriminasi,” terang Tobas.

Saat ini pria kelahiran
Jakarta 17 November 1976 itu dipercaya untuk menempati posisi Ketua DPP
Partai NasDem di Bidang Hukum, Advokasi & HAM.   []

Add Comment