a

Irma Suryani Pejuang Kaum Buruh

Irma Suryani Pejuang Kaum Buruh

WANITA kelahiran Metro Lampung 6 Oktober 1965 ini dikenal gigih dalam memperjuangkan kehidupan buruh di Indonesia. Irma Suryani Chaniago memiliki sikap empati yang amat mendalam terhadap nasib kaum buruh di Indonesia yang dinilainya masih jauh dari kata sejahtera.

Irma Suryani Chaniago memutuskan terjun ke dunia politik, lantaran baginya tidaklah cukup hanya berjuang di luar sistem melalui pengeras suara dalam gerakan massa. Irma merasa, ikut terlibat di dalam sistem merupakan sebuah keharusan. Dengan begitu ia dapat mempengaruhi sistem tersebut, utamanya dalam hal perumusan kebijakan yang akan dikeluarkan. 

"Setelah selama ini kita berjuang di jalanan, kami berpikir, tidak mungkin kami bisa mempengaruhi kebijakan-kebijakan publik oleh pengelola negara, kalau kita tidak bisa masuk sebagai salah satu pengelola negara," ujar Irma.

Saat ini Irma mendapat kepercayaan publik untuk berkhidmat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) masa bakti 2014-2019. Irma bertugas di Komisi 9 yang membidangi Tenaga Kerja & Transmigrasi, Kependudukan, dan Kesehatan. Bidang yang selama ini menjadi fokus perjuangannya.

Politisi Partai NasDem ini memang terbilang baru di wajah parlemen Indonesia. Namun, Irma bukanlah sosok yang asing lagi di dunia ketenagakerjaan. Ia sudah lama memperjuangkan peningkatan kualitas hidup masyarakat banyak, utamanya kehidupan kaum buruh. Kini dia menjadi harapan baru masyarakat Indonesia di DPR.

Irma dikenal publik sebagai aktivis buruh lantaran telah banyak berkecimpung dalam perjuangan bersama kaum buruh, utamanya untuk mendapatkan hak-hak yang layak. Cita-citanya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat kelas menengah ke bawah yang sebagian besar adalah buruh yang sangat rentan terhadap persoalan kependudukan dan kesehatan.

Wanita pemilik nama lengkap Irma Suryani Chaniago ini juga dikenal publik sebagai pribadi yang gemar berorganisasi. Sejak dia bekerja di PT Pelabuhan Indonesia pada medio tahun 90-an Irma mulai terlibat aktif dalam gerakan buruh. Bersama rekan-rekannya Irma mendirikan serikat pekerja di perusahaan tersebut.  

Hingga saat ini Irma yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai NasDem Bidang Industri, Perdagangan, dan Tenaga kerja masih terus menjaga komitmennya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, terutama bagi kaum buruh melalui fungsi dan tugasnya sebagai anggota DPR RI.

Irma beranggapan bahwa inilah saat yang tepat bagi perusahaan untuk mensejahterakan pekerjanya. Tentunya banyak cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu, di antaranya adalah menumbuhkan rasa saling percaya dan saling memiliki di antara para pengusaha dan pekerjanya.

 

"Untuk bisa meminimalisasi masalah upah, sebaiknya perusahaan mulai memposisikan buruh sebagai aset, bukan beban," kata Irma.

Irma juga menyadari bahwa perbedaan pendapat dalam upaya menemukan model pembangunan terbaik bagi kesejahteraan buruh sulit dihindarkan, untuk itu Irma lebih mengutamakan kepentingan persatuan bangsa Indonesia.

"Kita boleh berbeda pendapat, tapi dalam rangka merawat tenun kebangsaan, kita harus bersatu. Karena kita Indonesia,” tutup Irma.[]

"Untuk bisa meminimalisasi masalah upah, sebaiknya perusahaan mulai memposisikan buruh sebagai aset, bukan beban." 

Add Comment