Toleransi di Parigi Moutong Harus Jadi Contoh

JAKARTA, (9 Desember): Merebaknya isu ‘Intoleransi’ yang akhir-akhir ini semakin berkembang di masyarakat, dinilai Wakil Sekretaris Bappilu NasDem Parigi Moutung, Budi Agus Wirawan,  perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak. Sebab menurutnya, hal ini erat kaitannya dengan kehidupan sosial di masyarakat Indonesia yang majemuk.

Agus menjelaskan, dalam menjaga toleransi di masyarakat kita perlu memiliki konsensus atau kesepakatan bersama untuk saling menjaga kerukunan dan ketertiban di masyarakat. Selain itu, tambah Agus, kondisi saling menyilang atau (cross cutting affiliation) di masyarakat juga penting untuk dilakukan.

Agus yang juga tokoh muda Hindu Sulawesi Tengah menambahkan, kedua konsep toleransi di atas telah terbukti sejak lama di kehidupan sosial masyarakat Parigi Moutong yang dikenal memiliki kultur beragam mulai dari suku, budaya dan agama. Agus dibuat jatuh cinta dengan kuatnya toleransi di Parigi Motong, dia mencontohkan betapa kegiatan pawai ogoh-ogoh yang notabene dilakukan umat Hindu dirawat juga oleh masyarakat Parigi Moutong yang beragama Islam maupun Kristen. Begitu juga sebaliknya saat umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri atau umat Kristen yang merayakan hari Natalnya, maka para Pecalang Bali (Hindu) juga ikut terlibat dalam menjaga keamanan.

Agus yang juga mantan Tenaga Ahli anggota DPR RI ini kini memutuskan untuk mengikuti Pemilihan Calon Kepala Daerah Parigi Moutong sebagai Calon Wakil Bupati berpasangan dengan politikus senior yang juga anggota DPRD Provinsi Sulteng, H. Erwin Burase.  Ketika disinggung mengenai isu yang dapat mengikis kualitas toleransi di Parigi Moutong, Agus mengaku tidak terlalu khawatir lantaran dia sudah tahu persis bagaimana persatuan dan persaudaraan yang terjalin di masyarakat Parigi Moutong.

“Isu SARA tentu menjadi pertimbangan utama bagi saya, saya sering mendiskusikan hal ini bersama keluarga, tokoh mayarakat, dan anak-anak muda,” kata Agus, Selasa (9/1).

Kader Partai NasDem ini mengutarakan bahwa kualitas toleransi di Parigi Moutong dapat terlihat dari harmonisnya kehidupan bermasyarakat. Masing-masing umat beragama menurut Agus dapat  dengan leluasa melaksanakan ibadah agamanya dan khidmat sesuai tuntunan agamanya masing-masing tanpa ada gangguan sedikitpun.

“Secara umum, mereka bisa menyampaikan bahwa isu SARA tidak akan terlalu menjadi masalah karena saya maju sebagai 02 bukan 01,” kata Agus.

Untuk memuluskan langkahnya dalam merengkuh kemenangan di Pilkada Parigi Moutong Agus juga telah bersilaturahmi dan meminta masukan dari tokoh-tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat di Parigi Moutong termasuk para Imam Masjid yang ada di Parigi Moutong.

“Saya selama ini telah bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh muslim dan Imam-Imam Masjid. Pendapat mereka juga setuju jika 02 adalah keterwakilan dari Bali tetapi 01 tetap merupakan keterwakilan putra daerah yang beragama Islam,” terangnya

Majunya Agus sebagai Calon Wakil Bupati diakuinya adalah hasil pergolakan pikiran yang cukup panjang. Selain ingin memberikan kemajuan di Kabupaten Parigi Moutong pria yang kerap diminta menjadi Tim Pemenangan banyak Calon Kepala Daerah juga memberanikan diri melangkah di Parigi Moutong lantaran menurutnya Parigi Moutong memiliki kuliatas toleransi yang luar biasa.

“Jika ingin belajar tentang toleransi antar umat beragama, datang dan belajarlah pada masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong,” kata Agus.(*)

Add Comment