Sekolah Kader Partai NasDem Angkatan III Diikuti juga Anggota DPRD Jabar
JAKARTA, (11 Januari): Sekolah kader Partai NasDem angkatan ketiga kembali digelar di kampus Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem di Jl. Pancoran, Jakarta Selatan. Para peserta sekolah kader Partai NasDem angkatan ketiga diikuti sebanyak 446 peserta. Mereka berasal dari 27 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem di Jawa Barat. Selain dari unsur Dewan Pimpinan Daerah (DPD), para peserta juga berasal dari tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai NasDem Jabar, Komisi Saksi Nasional, serta jajaran pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jabar.
Selain dari pengurus DPW NasDem Jawa Barat, para peserta sekolah kader Partai NasDem angkatan ketiga ini juga ada yang berasal dari DPRD tingkat kabupaten/kota dari masing-masing daerah di Jawa Barat. Total terdapat 15 anggota DPRD, diantaranya berasal dari Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kota Cirebon, dan Kota Tasikmalaya.
“Ada beberapa yang tidak bisa datang, seperti dari Sumedang, Majalengka, Kota Sukabumi, dan Kota Bekasi. Daerah-daerah yang hari ini tidak bisa mengutus anggotanya di angkatan ketiga, mereka bisa mengutusnya pada angkatan berikutnya,” ujar Agus Maulana, Pelaksana Harian Deputi 1 Akademi Bela Negara.
Lebih jauh, Agus mengatakan, sekolah kader Partai NasDem ini sudah menjangkau semua daerah di Jawa Barat. Daerah yang pada angkatan ini tidak bisa mengirimkan pun sebelumnya sudah mengirimkan di angkatan pertama dan kedua. Jumlah peserta yang akan mengikuti sekolah partai ini ditentukan oleh DPW Partai NasDem di tiap wilayah, tetapi jumlahnya dibatasi hanya 500 peserta di tiap angkatan.
“Jadi, DPW berdiskusi dengan DPD dan DPC untuk menentukan kuota peserta yang akan dikirim,” jelas Agus.
Agus menerangkan, saat ini sekolah kader Partai NasDem difokuskan kepada kader-kader Partai NasDem untuk melakukan konsolidasi dan melakukan pemenangan.
Ada dua pola pembelajaran dalam sekolah kader Partai NasDem, yakni pertama materi-materi yang disampaikan dalam bentuk kuliah umum, yang semua pesertanya berkumpul dalam satu ruangan. Kemudian, ada juga materi-materi yang disampaikan di dalam kelas sebagai penjabaran atau penguatan dari materi-materi yang disampaikan pada kuliah umum.
Proses pembelajaran dalam kelas, para peserta langsung melakukan kegiatan diskusi, simulasi, praktek, serta langsung bekerja. Misalnya saat materi canvassing, para peserta langsung membuat peta denah rumah di Dapilnya bahkan mengusung budget dalam melakukan kegiatan canvassing. Setelah itu, para peserta harus bisa menentukan atribut atau alat kampanye yang harus dibuat untuk melakukan kampanye door to door, sehingga sebelum melakukan kampanye, para pserta sudah mendapat materi-materi tersebut pada saat kuliah umum.(*)