NasDem Targetkan 1,4 Juta Saksi
MALANG, (26 Januari): Jelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahap 3, Partai NasDem semakin gencar menyiapkan infrastruktur partai, salah satunya pembentukan Komisi Saksi Nasional (KSN) yang tersebar di seluruh Indonesia. Komisi ini sengaja dibentuk demi mengawal proses pemenangan NasDem di pilkada serentak, pilpres dan pileg 2019.
Hal tersebut tercermin dari Pelantikan Komisi Saksi Nasional (KSN) Partai NasDem Jawa Timur yang diiringi dengan Rapat Kerja Khusus (Rakersus) dan Training of Trainers (TOT) dengan mengambil tema Mengawal Kemenangan NasDem yang digelar di Kawasan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis, (25/1).
Dalam acara ini dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Timur Rendra Kresna serta Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam paparannya, Ketua KSN Pusat I Gusti Putu Artha menjelaskan, ada fungsi strategis pengawasan komisi saksi nasional Partai NasDem. Diantaranya adalah pengawalan pemungutan suara hingga proses penghitungan suara serta memastikan kesiapan alat bukti yang dibutuhkan dalam penyelesaian sengketa pemilu.
"Karena dasar pentingnya keberadaan para saksi selama proses pemilu kepala daerah dan pemilu presiden serta legislatif memaksa Partai NasDem menyiapkan kader-kadernya untuk menjadi saksi yang nantinya tersebar di setiap tempat pemungutan suara di seluruh wilayah Indonesia," jelas Putu.
Lebih jauh Putu Artha menyebutkan, sebelum digelarnya pilkada serentak 2018 mendatang Partai NasDem mentargetkan sudah memiliki 1,4 juta orang saksi.
"Hingga kini dari 34 provinsi di wilayah Indonesia, 24 di antaranya sudah memiliki KSN. 10 provinsi lainnya dipastikan sudah terbentuk KSN pada akhir April 2018," terang Putu.
Ditambahkan Putu, pembentukan KSN ini bukanlah tanpa tujuan, di pemilihan umum sebelumnya Partai NasDem kehilangan sejumlah suara di TPS yang lemah pengawasannya.
"Hilangnya suara-suara tersebut pada akhirnya mempengaruhi perolehan suara Partai NasDem secara regional, daerah dan tingkat nasional. Kondisi inilah yang coba dicegah Partai NasDem agar tidak terulang lagi di musim pilkada serentak tahun 2018 ini," jelas Putu.(*)