a

Mantra-Kerta Kukuhkan Tim Pemenangan Karangasem

Mantra-Kerta Kukuhkan Tim Pemenangan Karangasem

Tim Pemenangan Mantra-Kerta Karangasem Dikukuhkan

KARANGASEM, (12 Februari): Tim pemenangan Mantra-Kerta di tingkat kecamatan se-Kabupaten Karangasem dikukuhkan, pada Minggu (11/2). Acara yang berlangsung di Sekretariat Pemenangan Jalan Untung Suropati, Paya, Amlapura tersebut dihadiri langsung calon Gubernur Bali Rai Mantra yang disaksikan oleh 1.400 orang pendukung.

Ketua masing-masing tim pemenangan di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem di antaranya, Kecamatan Rendang diketuai Nyoman Rena, Kecamatan Selat diketuai Gede Sulata, Kecamatan Bebandem diketuai Wayan Gede Yasa, Kecamatan Sidemen diketuai Kadek Sujanayasa, Kecamatan Manggis diketuai Nyoman Sumadi, Kecamatan Abang diketuai Ida Ayu Suteja Wati, Kecamatan Karangasem diketuai Nyoman Mustika dan Kecamatan Kubu diketuai Nyoman Musna Antara.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, setelah menyuarakan dukungan hari ini, pihaknya berharap pasangan Mantra-Kerta dipastikan menang. Tidak hanya di Karangasem, melainkan di Bali.

“Harus menang, tidak ada penyusup dan tidak ada dusta di antara kita,” ujar Mas Sumatri.

Lebih jauh Nyoman Mustika juga mengatakan, pengorbanan calon Wakil Gubernur Sudikerta harus diapresiasi. Sudikerta rela menjadi wakil gubernur demi rakyat Bali. Hal inilah yang patut diapresiasi dan didukung, karena Sudikerta tidak pernah menuntut apa-apa dan mengalah demi menangnya rakyat Bali.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa yang juga mewakili Tim KRB (Koalisi Rakyat Bali) mengakui,  tim pemenangan di Kabupaten Karangasem, merupakan tim paling terdepan sejak awal paket Mantra- Kerta dideklarasikan. 

"Apalagi Rai Mantra sendiri berdarah kental Karangasem, sehingga malu rasanya Karangasem jika menyumbangkan kekalahan kepada Rai Mantra," tegas Oka Gunastawa.

Rai Mantra sendiri dalam kesempatan tersebut menegaskan, agar semua pendukungnya tidak mudah terpancing. Ketimbang meladeni pancingan-pancingan, lebih baik melakukan pendekatan dengan masyarakat.

“Kita ingatkan lagi, kita ini manusia bukan ikan, jadi jangan merasa terpancing. Jangan itu dihiraukan, yang harus kita perhatikan adalah masyarakat,” ujarnya. (*)

Add Comment