NasDem Terima Pengunduran Diri Mustafa

JAKARTA, (16 Februari): Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G. Plate mengatakan telah menerima surat pengunduran diri Bupati Lampung Tengah Mustafa yang telah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pinjaman daerah pada APBD 2018.

"Sesuai dengan code of conduct yang berlaku kepada seluruh kader yang tersangkut kasus korupsi akan ditindak tegas. Ini berlaku terhadap seluruh kader Partai NasDem secara merata. Maka bersama ini DPP Partai NasDem menerima permohonan pengunduran diri Mustafa sebagai Ketua DPW NasDem Lampung," ujar Johnny saat konferensi pers di Kantor DPP NasDem, Jakarta, Jumat (16/2).

Atas pengunduran diri Mustafa sebagai kader NasDem yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Lampung, NasDem mengangkat Taufik Basari sebagai pelaksana tugas (Plt) untuk sementara. NasDem juga akan segera menentukan pengganti Mustafa.

"Dalam waktu segera akan ditetapkan DPW definitif," imbuhnya.

Johnny menilai Mustafa adalah seorang kader potensial yang punya semangat untuk membangun Lampung Tengah. Dia juga mengapresiasi Mustafa agar Pemkab Lampung Tengah meminjam dana ke Badan Usaha Milik Negara, PT Sarana Multi Infrastruktur untuk membangun Lampung Tengah. Hanya saja, sambung dia, dalam kebijakan tersebut ada tindakan yang membuat Mustafa kini harus berurusan dengan KPK lantaran diduga menyuap sejumlah anggota DPRD untuk melancarkan kebijakan itu.

Sehubungan dengan itu, Johnyy memerintahkan kepada seluruh kader di eksekutif maupun legislatif untuk menjaga nilai-nilai pergerakan dengan menjauhkan perilaku korupsi.

"Tidak terjebak kepentingan pragmatis dan transaksional pihak lain untuk kepentingan pihak lain yang mengarah ke tindak pidana korupsi," tandasnya.

Lebih lanjut kata Johnny, pihaknya saat ini tengah menunggu keputusan dengan pertimbangan berbagai pihak terkait pencalonan Mustafa di Pilgub Lampung 2018 mendatang. Termasuk rencana mengalihkan dukungan kepada calon lain.

"NasDem harus mengikuti seluruh norma UU Pilkada dan KPU. Namun NasDem tidak hanya berpatokan pada norma legalistik formal. Kami meyakini dan berharap Mustafa akan berpolitik secara lebih realistis untuk tidak melanjutkan kontestasi Pilgub Lampung dan menjaga agar Pilgub Lampung berjalan tetap lancar," terangnya.

Saat ditanyakan soal bantuan hukum untuk Mustafa, pihaknya mengatakan tidak akan memberikan bantuan hukum. Meskipun demikian pihaknya ingin memastikan agar hak-hak hukum Mustafa terlindungi.

"Kami dari NasDem akan tegas bagi kader yang terlibat tindak pidana korupsi. Tapi kami menghormati hak hukum kader kami yang mencari keadilan hukum," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Taufik Basari mengatakan Mustafa telah menunjukan sikap kooperatif dalam proses hukum yang berlangsung di KPK. Ia juga menyebut bahwa pengunduran diri jika terjerat kasus korupsi merupakan budaya di NasDem dan itu telah dijalankan Mustafa.

"Kemarin Mustafa ketika diminta untuk menghadap penyidik KPK, dengan kooperatif Mustafa mendatangi penyidik di Lampung. Kemudian diperiksa penyidik tidak ada upaya untuk menghindari proses yang berlangsung. Kami sudah berkomunikasi dengan Mustafa. Dan juga menyatakan apabila ditetapkan sebagai tersangka maka akan mengundurkan diri, dan itu budaya NasDem," ujarnya.

Menurutnya, dugaan suap yang dilakukan Mustafa ini tidak ada kaitannya dengan posisi Mustafa sebelumnya sebagai DPW NasDem Lampung melainkan posisinya sebagai Bupati Lampung Tengah.

"Walaupun dia mengundurkan diri tidak ada hubungan proses Pilkada, tidak ada hubungan dengan pilkada dengan pengusungan," kata dia.

Ketua DPP NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik Willy Aditya mengatakan pihaknya memastikan akan tetap mengikuti proses politik Pilkada sesuai dengan UU. Ia mengatakan secara moral politik NasDem memang tidak melanjutkan proses pemenangan pada pasangan Mustapa – Djazuli karena NasDem menjunjung tinggi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Kita tidak bisa mencabut usungan. Tindakan politik selanjutnya kami tentu akan mengkonsolidasikan infratruktur partai dan mencermati aspirasi rakyat Lampung untuk pilihan Cagub yang memenuhi ekspektasi publik dan sesuai dengan platform Partai yakni Restorasi Indonesia," ujarnya.

Saat ini, kata dia, konsentrasi Partai NasDem di Lampung adalah menjaga moral dan aspirasi pendukung Mustapa serta kader dan simpatisan partai untuk terus memperjuangkan agenda-agenda perubahan yang sudah dikampanyekan oleh Mustafa sebelumnya.

"Terkait dengan lapangan kerja, menjaga keamanan lingkungan dan membagun infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat Lampung," pungkasnya. (*)

Add Comment