Tanpa Mahar Politik NasDem Digrudug Bacaleg
JAKARTA, (8 Maret): Partai NasDem yang sejak awal meniadakan mahar politik untuk kontestasi politik di Indonesia, mulai dibanjiri Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) pada pemilu 2019 mendatang. Komitmen Partai NasDem yang Tanpa Mahar Politik, benar-benar telah dibuktikan kandidat kepala daerah di berbagai tempat. Hal ini juga yang mengakibatkan NasDem digruduk bacaleg di seluruh Indonesia untuk semua tingkatan anggota dewan.
Empat tahun lalu, Abdul Arif maju sebagai calon anggota legislatif dari salah satu partai besar di Tanah Air. Tahun ini, ia meninggalkan partai itu, baik sebagai kader, pengurus partai, maupun bakal calon anggota legislatif.
Politikus asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu memutuskan untuk mendaftar sebagai kader dan bakal calon anggota legislatif dari Partai NasDem.
"Yang pertama karena komitmen tanpa mahar. Yang kedua, NasDem mempunyai keteguhan menjaga persatuan dan ketiga NasDem bertekad membangun kemandirian politik dan ekonomi," kata Arif saat ditanya alasannya pindah ke NasDem.
Lebih jauh Abdul Arif mengaku tidak bisa melupakan pidato Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang bertekad membawa perubahan.
"Dia menolak dana saksi dan bantuan parpol. Kemandirian Partai NasDem membuat saya ingin bergabung," tandasnya.
Evy Wahyuningsih, politikus lain, dua tahun lalu masih tercatat sebagai kader partai besar lain di Kota Cirebon. Slogan NasDem yang tidak akan menoleransi mahar politik dan politik uang membuatnya tertarik untuk membuktikan.
"Saya kemudian mendaftar sebagai bakal calon anggota legislatif ke NasDem. Ternyata, benar, saya tidak dipungut biaya sepeser pun. Bahkan, saya dilayani dan dibantu dengan baik oleh pengurus NasDem," tambahnya.
Evy hanya menyerahkan dokumen pribadi sebagai syarat calon anggota legislatif. Tidak ada kontribusi materi, baik untuk kampanye maupun kegiatan partai.
"Sekarang, tugas saya ialah terus melakukan sosialisasi, memperkenalkan diri kepada masyarakat sebagai caleg dari NasDem," tandasnya.
NasDem juga menjadi sinar penerang bagi warga Lampung yang berminat terjun ke politik. Tanpa takut harus mengeluarkan dana besar, ratusan warga mendaftar ke NasDem.
"Sampai hari ini, ada 554 bakal calon anggota legislatif yang mendaftar untuk DPRD kabupaten dan kota, serta 32 bakal calon untuk tingkat provinsi. Dari jumlah itu, 20% di antaranya merupakan mantan kader partai lain," kata Sekretaris NasDem Lampung, Fauzan Sibron.
Bahkan, dari jumlah itu, sebagian pendaftar masih tercatat sebagai anggota legislatif dari partai lamanya.
"Nama-namanya belum bisa kami publikasikan. Mereka masih jadi anggota DPRD, tapi sudah pasti akan kembali maju menjadi caleg dari Partai NasDem," tambahnya.
Salah satu bakal calon anggota legislatif untuk DPRD Lampung, Tiroi Florentina, mengaku tidak mengeluarkan dana saat mendaftar.
"Saya hanya menyerahkan berkas administrasi. Tidak ada pembahasan soal mahar atau biaya lain," terang Tiroi.
Zuristyo Primadata yang akan maju sebagai calon anggota DPR dari Bangka Belitung juga sudah menetapkan hati untuk berjuang bersama NasDem.
"Saya merasakan, dalam proses penjaringan, NasDem tidak mengusung orang karena mahar politik. NasDem benar-benar mencari orang yang mempunyai kredibilitas tinggi sehingga akan mampu menang dalam pemilihan anggota legislatif," tandasnya.
Ia mengaku mengikuti berbagai tahap pada proses penjaringan.
"Saya ikuti semua tahapan penjaringan. Saya akhirnya dicalonkan tanpa mahar," tegas Zuristyo.
Ketua Partai NasDem Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Abdul Haris memastikan caleg dari Partai NasDem tidak akan mengeluarkan uang.
"Untuk menjadi caleg dari NasDem tidak harus memberatkan keluarga dan tidak perlu membebani mereka," pungkas Abdul Haris.(*)