Legislator NasDem Perjuangkan Nasib Daerah Pinggiran
JAKARTA, (10 Maret): Video anggota Kepolisian Kabupaten Sigi yang viral saat membantu warga mengantar jenazah dengan sepeda motor dari Desa Dombu menuju Wawujai Kecamatan Marawola Barat membuat Legislator NasDem di Provinsi Sulawesi Tengah terenyuh. Dialah Mohammad Masykur Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulawesi Tengah yang mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk dapat segera duduk bersama dan membahas percepatan pembangunan infastruktur di wilayah pinggiran.
Masykur menyatakan bahwa diperlukan adanya pembagian porsi anggaran dan peran yang strategis melalui masing-masing tingkatan baik itu Pemkab, Pemprov dan Pemerintah Pusat untuk percepatan pembangunan infrastuktur.
"Pembangunan infrastruktur daerah pinggiran bisa diinisiasi awal dari Pemerintah Provinsi untuk mengundang Pemkab dalam rangka percepatan penuntasan peningkatan infrastruktur wilayah pinggiran Sulteng," kata Masykur.
Dalam rangka percepatan peningkatan infrastruktur, kata Masykur, diperlukan adanya kerjasama dari semua pihak. Sebab, menurut Masykur, kejadian serupa kerap terjadi di wilayah pinggiran Sulteng, seperti Banggai, Morowali Utara, Donggala, Sigi dan lainnya.
"Dari sisi normatif memang ini menjadi domain kewenangan pemerintah Kabupaten. Tetapi jika sepenuhnya Pemkab dibiarkan sendiri memikirkan solusi atas masalah ini tentunya juga tidak bisa sepenuhnya dijangkau oleh ketersediaan kemampuan keuangan di tengah aneka masalah juga butuh perhatian yang sama," kata Masykur.
Masykur memuji tindakan anggota Kepolisian Sigi yang tanggap dalam membantu warga. Masykur juga mengajak publik untuk dapat meneladani budaya gotong royong semacam ini. Sembari pemerintah terus berupaya tingkatkan infrastruktur daerah pinggiran Sulawesi Tengah.
"Kita berharap dari sini bisa membuka mata kita semua wabil khusus pemerintah, baik Kabupaten, Provinsi dan Pusat bahwa akses infrastruktur terutama jalan di wilayah ini harus mendapat perhatian khusus," tegas Masykur.
Masykur juga optimis pembangunan di wilayah pinggiran Sulawesi Tengah akan segera terwujud dengan adanya kehadiran dan peran serta dari semua pihak.
"Saya yakin ruang itu tetap terbuka sepanjang pimpinan daerah dapat dengan bijak mendudukkan hal ini atas nama kepentingan seluruh warga demi terpenuhinya hak hak dasar warga negara guna melakukan terobosan politik anggaran, khususnya pada wilayah-wilayah yang masih sulit diakses, termasuk di Kecamatan Marawola Barat," pungkasnya.(*)