NasDem Terapkan Budaya Malu Dalam Berpolitik
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA, (20 Maret): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menekankan agar bangsa Indonesia menerapkan budaya malu ketika berbuat salah khususnya dalam hal berpolitik. Menurut Surya, budaya malu tersebut sejalan dengan gerakan revolusi mental yang selama ini terus di kampanyekan oleh Presiden Joko Widodo.
"Budaya malu harus tetap hidup, jangan sampai ada pikiran bisa korupsi asal tidak ketahuan. Yang benar itu malu kalau korupsi," tutur Surya saat sesi khusus wawancaranya dengan stasiun televisi CNN Indonesia, Jakarta, Senin (20/3).
Menurutnya, bangsa ini sudah sejak lama terbiasa atau memaklumi seseorang berbicara bohong dan memanipulasi segala sesuatu. Hal tersebut dikatakannya merupakan sebuah masalah mendasar yang terus menerus dibiarkan sehingga membuat bangsa ini sulit bergerak maju.
"Kalau kita tidak lakukan perubahan cara berfikir yang salah itu, bisa rusak bangsa kita ini," lanjutnya.
NasDem dikatakan juga oleh Surya harus bisa membangun gerakan baru masyarakat yang mengutamakan rasa malu jika melakukan sebuah kekeliriuan. Gerakan NasDem anti mahar adalah salah satu contoh bagaimana NasDem menggunakan akal sehat dalam berpolitik. Menurut Surya, gerakan tanpa mahar diyakini sebagai pendidikan politik yang berarti untuk masyarakat yang telah dilakukan NasDem.
"NasDem tidak pernah membicarakan untuk meminta uang ke calon kepala daerah. Biarlah partai ini nantinya dikenang sebagai partai yang memberi pendidikan politik yang baik di negeri ini," paparnya.(*)