NasDem, PDIP Buka Peluang Parpol Lain Masuk Koalisi Jokowi
JAKARTA, (3 april) : Partai NasDem dan PDI-P membuka peluang bagi partai lain yang belum menentukan sikap untuk bergabung masuk koalisi partai pendukung Joko Widodo dalam Pemilu Preisden (Pilpres) 2019 mendatang. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jendral (Sekjen) NasDem Johnny G Plate seusai melakukan pertemuan dengan politikus PDI-P di ruangan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, Jakarta, Selasa (3/4).
"Partai yang saat ini belum menentukan sikap dan yang ingin mengusung Jokowi, pintu koalisi terbuka selebar-lebarnya," ujar Johnny.
Johnny melanjutkan, NasDem dan PDI-P secara yakin mendukung kembali Jokowi untuk mencalonkan diri guna melanjutkan pemerintahannya hingga 2024. Kedua partai sepakat untuk membangun koalisi strategis dan efektif di tengah-tengah arena politik yang asimetris.
"Koalisi ini bersifat cair, iya memang ketika pilkada koalisi bisa berbeda namun saat Pilpres kita bisa saling memperkuat," ujar Johnny.
Pertemuan kedua partai yang berlangsung kurang lebih selama 2 jam tersebut juga turut membahas cawapres pendamping Jokowi. Mengenai cawapres, NasDem dan PDI-P menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada Jokowi.
"Kami sepakat, kita butuh dwi tunggal yang kuat. NasDem dan PDI-P akan menyerahkan semuanya kepada Jokowi untuk tentukan sendiri cawapresnya. Kami yakini presiden sudah kantongi nama yang kami pastikan itu sejalan dan dapat memenuhi harapan kami," tuturnya.
Menambahkan, dalam kesempatan yang sama Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menuturkan kerjasama antara PDI-P dan NasDem sudah terjalin sejak Pemilu 2014 lalu. Bentuk kerjasama kedua partai dalam mendukung pemerintahan Jokowi dikatakan oleh Hasto akan berlangsung hingga tahun 2024 mendatang.
"Tentu sejarah ini terus kami perkuat dan kami implementasikan untuk mengawal pemerintahan Jokowi, tidak hanya sampai 2019, tapi kami akan terus mengawal sampai 2024 yang akan datang," jelasnya.
Masih jelas dalam ingatan Hasto, ketika Pilpres 2014 lalu dikatakan olehnya PDI-P dan NasDem merupakan partai pertama yang mengumumukan Jokowi sebagai presiden terpilih satu hari setelah proses quick count selesai. Tentu konsistensi dukungan dua partai ini kepada Jokowi harus terus dilanjutkan.
"Kami mempunyai semangat yang sama, platform pemerintahan Jokowi adalah membangun dari pinggiran dengan Nawacitanya yang sangat senilai dengan gagasan PDI-P dan NasDem," paparnya. (Uta/*)