Kedekatan Emosional Prananda di Bali

 DENPASAR,  (7 April) : Ketua Umum Garda Pemuda NasDem (GPND) Prananda Surya Paloh (PSP) kembali melanjutkan kunjungannya ke daerah-daerah peserta pilkada serentak 2018. Kali ini, PSP berkesempatan mengunjungi Provinsi Bali yang menjadi provinsi terakhir yang ia kunjungi dalam perhelatan roadshow yang ia lakukan. 

Mengunjungi Bali, PSP mengaku memiliki kedekatan emosional dengan provinsi yang kerap disebut juga dengan Pulau Dewat tersebut. PSP kagum dengan filosofi dan budaya yang ada di Bali khususnya semangat puputan ketika melawan penjajah pada era kolonial kala itu. 

"Saya senang dengan budaya dan filosofi yang ada di Bali, menurut saya Bali sangat menjunjung tinggi harga diri dan budaya malu," ungkapnya saat menghadiri acara pelantikan kepengurusan DPW GPND yang berlangsung di Denpasar, Bali, Sabtu (7/4). 

Menurut PSP, bangsa Indonesia akan maju jika elite politk menerapkan filosofi dan budaya malu. Namu sayangnya, saat ini masih sangat sedikit sekali politisi yang menerapkan budaya malu dalam menjalankan tugasnya. 

"Budaya malu, budaya harga diri dalam mengembankan tugas itu yang harus dimiliki oleh seluruh kader GPND," ungkapnya. 

Dalam sambutannya, PSP juga sempat menyingung tentang nilai filosofi Tri Hita Karana yang menekankan untuk bersatu dengan alam, spirit, dan juga Tuhan. Adanya filosofi tersebut dikatakan oleh PSP merupakan salah satu hal yang memberi andil mengapa Bali menjadi salah satu provinsi yang paling damai dari seluruh provinsi di Indonesia. 

"Miniautur NKRI ada di Bali, semua agama dan tempat ibadah diterima dengan baik di sini, inilah Bali, benteng penjaga kebhinekaan dan pluralisme," ungkapnya. 

PSP menekankan jika ada yang ingin merusak kedamaian di Bali, maka dirinya tidak segan untuk menginstruksikan seluruh anggota GPND untuk bergerak menjaga kebhinekaan dan pluralisme yang ada di Bali. 

"Saya berani dengan lantang mengatakan GPND untuk lawan itu, tidak ada tempat bagi perusak pluralisme," ungkapnya. (Uta'*)

Add Comment