Gaet Pemuda, Parpol Harus Kerja Ekstra

JAKARTA, (10 April) :  Pada tahun 2019 sebanyak 55% kaum muda penduduk Indonesia berumur 17-38 tahun. Melalui presentase tersebut, kaum muda menjadi salah satu potensi suara terbesar dalam ajang Pemilu 2019. 

Ketua DPP NasDem  Martin Manurung menuturkan, partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019 harus kerja lebih keras untuk menggaet suara para pemilih muda tersebut. 

"Tentu ini tantangan bagaimana caranya teman-teman pemuda untuk lebih aktif dan peduli di duni politik. Parpol sudah pasti harus kerja keras agar mereka bisa diterima oleh pemuda," tutur Martin di Jakarta, Selasa (10/4). 

Martin melanjutkan saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa kesadaran kaum muda tentang politik maaih minim. Kaum muda lebih nyaman dengan konunitas mereka masing-masing. 

"Padahal semua yang mereka lakukan itu sangat berkaitan dengan dunia politik, anak muda dapat mendapatkan kebebasan berkreask dari kebijakan politik yang dikeluarkan," paparnya. 

Untuk memfasilitasi kaum muda agar lebih dekat dengan dunia politik, Martin menjelaskan bahwa NasDem terus berupaya memberikan kesempatan kaum muda untuk iktu andil dalam parpol. Tidam sedikit kaun muda baik tingkat pusat, peovinsi, hingga kabupaten yang didorong untuk jadi pimpinan partai. 

"Politik itu kan seni untuk menjembatani perbedaan yang ada lewat sistem demokrasi, pemuda tentu bisa terlibat di sini lewat partai," pungkasnya. 

Menurut Martin, pemuda yang terlibat aktif dalam demokrasi harus mempunyai sifat kritis. Pemuda wajib menyampaikan gagasan dan pikiran yang baik yang bisa dilamukan melalui kepengurusan partai atau dari liar partai. 

"NasDem sangat terbuka untuk teman-teman muda agar tetap kritis dan tidak hilang keberenaian untuk berpendapat. Anak muda jangan takut salah, yang tidak boleh itu salah tetapi tetap ngotot benar," tuturnya. (Uta/*)

Add Comment