Amanah adalah Jati Diri Manusia
JAKARTA, (12 April): Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem melalui Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik, Willy Aditya memberikan ucapan selamat kepada Partai Gerindra dan Bapak H. Prabowo yang telah diberi mandat untuk kembali maju dalam perhelatan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Tentu NasDem dan pendukung pak Jokowi memberikan selamat kepada Gerindra, Bapak Prabowo adalah salah satu putera terbaik," kata Willy Aditya dalam program Prime Time, Metro TV, Kamis (12/4).
Menurut Willy, kontestasi Pilpres merupakan babak grand final. Dengan memiliki barisan pengusung yang sama-sama kuat maka dibutuhkan objektivitas dalam menilai calon-calon yang ada, diantaranya dengan melihat kemampuan dalam menjaga amanah yang diberikan.
"Setelah Rakornas di Gerindra sudah memberikan amanah itu kepada pak Prabowo, bagaimana pak Prabowo mengemban amanah itu sesuai gak dengan apa yang menjadi aspirasi," kata Willy menanggapi deklarasi pemberian mandat Partai Gerindra kepada Prabowo sebagai Capres.
Menurut Willy, dalam perspektif Islam, amanah merupakan salah satu indikator penilaian untuk mengetahui jati diri manusia.
"Jati diri orang itu tergantung kepada amanah, sejauh mana dia memegang amanah," kata Willy Aditya.
Willy juga menegaskan, meski Jokowi sudah mengantongi beberapa nama, namun masih terlalu dini untuk segera memutuskan siapa yang akan mendampinginya 5 tahun ke depan.
"Sejauh belum ada starting line up kalau di sepak bola, siapa yang akan mendampingi pak Jokowi semua orang bisa menduga duga," terang Willy.
Yang paling penting, menurut Willy adalah bagaimana rakyat Indonesia dan pertarungan Pilpres mendatang benar-benar menjadi satu hal yang seimbang dan menyajikan kepada rakyat siapa yang benar-benar terbaik untuk memimpin Indonesia.
"Selain amanah kita harus menilai dengan berbasis pada jejak rekam dan konsistensi," kata Willy.
Dengan kabar banyaknya beberapa pihak yang melamar Prabowo untuk mendampinginya maju di Pilpres mendatang, Willy bersyukur dengan begini rakyat Indonesia mendapat angin optimisme, sebab tidak baik jika rakyat disuguhi perasaan pesimis seperti isu Indonesia bubar.
"Kita butuh optimisme seperti ini, ini yang harus dipertontonkan kepada rakyat Indonesia bangkit untuk tumbuh dan meraih masa depannya," pungkas Willy.(*)