Terlalu Mahal Jika Elit Politik Terus Produksi Kebencian
JAKARTA, (14 April): Tagar 2019GantiPresiden sama sekali tidak mempengaruhi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus bekerja memeratakan pembangunan. Ketua DPP Partai NasDem bidang Media dan Komunikasi Willy Aditya menuturkan tagar tersebut adalah hal wajar yang dikeluarkan partai oposisi dalam era demokrasi.
"Tagar seperti itu hal yang wajar di era demokrasi yang telah dijamin UU. Respons presiden di Sukabumi bicara sensasi realitas media sosial," tutur Willy saat menjadi narasumber si salah satu televisi swasta, Jumat, (13/4).
Meghadapi kritikan dari partai oposisi, dikatakan Willy, Jokowi menjawab hal tersebut dengan memperagakan kinerja dan kerja kongrit. Hal tersebut menurut Willy patut diapresiasi.
"Konsistensi Jokowi dalam bekerja merupakan jawaban ketokohan. Itu kongkrit dan perlu diapresiasi," ujarnya.
Jelang Pemilu Presiden 2019, Willy berpesan agar elite politik oposisi Jokowi tidak terus menerus mereproduksi politik kebencian. Politik kebencian akan sangat merugikan NKRI sebagai negara dengan banyak keragaman di dalamnya.
"Terlalu mahal harganya jika elit politik terus mereproduksi kebencian terus," ujarnya.
Willy melanjutkan, Pilpres yang akan berlangsung 2019 mendatang hanyalah sebuah kompetisi kecil. Jangan sampai Pemilu menimbulkan perpecahan di NKRI.
"Pemilu 2019 adalah kompetisi kecil, mari kita jaga NKRI dan yakinlah dengan kerja nyata Jokowi Indonesia akan lebih maju lagi," tuturnya. (Uta/*)