Parpol Bukan Tempat Kotor dan Menjijikkan
PALU, (15 April): Partai politik bukan wadah atau tempat yang 'kotor' dan 'menjijikkan'. Sebaliknya partai politik merupakan ruang ekspresi, wadah, organisasi, yang dapat memberikan perubahan menuju kebaikan dan kesejahteraan bersama.
Hal demikian disampaikan Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Ahmad M Ali, saat menjadi pembicara diskusi santai bertajuk 'Pentingnya Politik Santun di Era Milenial," yang digelar Komunitas Tadulakota, di M'Bocada Warkop, di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, (14/4)
Lebih jauh Ahmad Ali juga mengemukakan, Fenomena politik yang jauh dari praktek politik santun, utamanya berkaitan dengan penerimaan kita pada perbedaan-perbedaan cara padang di saat ini mengakibatkan politik selalu dilihat sebagai tempat yang kotor dan menjijikan bagi masyarakat.
Anggota Komisi VII DPR-RI ini menyebut politik santun sejatinya adalah nilai. Dia boleh disebut sebagai jalan hidup dalam bekerja membangun kesejahteraan rakyat yang menjadi cita-cita pendiri bangsa.
Karena itu, menurut dia, perlu ada perubahan paradigma berfikir dimulai dari diri sendiri dalam menilai gagasan dan kerja partai politik. Ahmad Ali mencontohkan praktek politik Partai NasDem dengan program 'Indonesia Memanggil' dan 'Politik Tanpa Mahar'.
"Hal itu bukan pecitraan kepada masyarakat. Melainkan, bentuk komitmen kesungguhan dan keseriusan partai tersebut untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat bergabung dan bersama-sama membangun Indonesia. Program Indonesia memanggil dan politik tanpa mahar ini dimaksudkan untuk memanggil putra putri terbaik bangsa ini untuk berkipra di dunia politik baik sebagai caleg, calon kepala daerah termasuk calon presiden dengan tidak meminta mahar apapun," tegasnya.
Komunitas Tadulakota menjadi salah satu tempat berkumpulnya para tokoh pemuda, politisi lintas partai dan mereka yang mau berkumpul menggagas sesuatu yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan daerah.(*)