Calon Kepala Daerah Baik Sering Terganjal Mahar

JAKARTA, (18 April): Berdasarkan pengalamannya sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai NasDem yang mengurusi 171 calon kepala daerah peserta pilkada serentak, Effendy Choirie (Gus Choi) menuturkan dirinya seringkali menemui fakta calon kepala daerah peserta pilkada berkualitas kerap terganjal syarat mahar dari partai politik (parpol). Maka tidak heran seringkali calon kepala daerah yang disuguhkan kepada masyarakt bukanlah sosok yang paling tepat.

"Faktanya banyak calon pemimpin tidak punya uang sehingga tidak bisa ditampilkan menjadi calon pemimpin. Sebaliknya, ada orang yang tidak baik namun punya uang malah direkrut menjadi pemimpin oleh parpol," tutur Gus Choi saat menjadi narasumber dalam acara diskusi tentang peningkatan kualitas demorkasi melalui politik elektoral, di Jakarta, Rabu (18/4).

Dalam acara yang diinisiasi oleh Indonesia Democracy Monitor (InDemo) tersebut, secara gamblang Gus Choi menuturkan nominal harga mahar politik yang sering diminta parpol kepada calon kepala daerah.  Mirisnya, Gus Choi melanjutkan bahwa harga kursi dukungan cenderung semakin mahal 2 kali lipat jelang hari H pendaftaran calon kepala daerah. Parpol yang menerapkan mahar politik tahu betul bahwa kursi mereka sangat berharga bagi calon kepala daerah yang ingin maju mencalonkan diri.

"Walaupun hanya kurang 1 kursi kan tetap tidak bisa maju mencalonkan diri, parahnya kadang ada yang sudah di kasih namun surat rekomendasi tidak dikeluarkan," tuturnya.

Menurut Gus Choi, permasalahan mahar politik merupakan penyebab utama banyaknya pemimpin yang melakukan tindak pidana korupsi. Itulah sebabnya mengapa Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menekankan pentingnya Politik Tanpa Mahar di Partai NasDem untuk mengurangi beban politik calon kepala daerah.

"Bagaimana kita bisa dapat pemimpin yang tidak korupsi jika sudah awal sudah diperas oleh parpol agar mereka bisa berlaga di lapangan, cerita ini menujukkan betapa kita kesulitan mencari pemimpin bersih. NasDem ingin merubah itu," ungkapnya. (Uta/*)

Add Comment