Perempuan Sejatinya Pahlawan yang Nyata

TABANAN, (21 April): Garnita Malahayati NasDem Provinsi Bali menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kartini 2018. Kegiatan tersebut dilangsungkan di Dusun Cau Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (21/4). Mereka melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam kegiatannya.

Kegiatan diawali dengan kegiatan bersih-bersih dan tabur bunga di Taman Pujaan Bangsa Margarana. Selanjutnya penyerahan Penghargaan Kesatria Kusuma Dira kepada Ni Wayan Sureg, Veteran Pejuang Kemerdekaan RI, asal Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

Acara juga diisi Pelatihan Tata Rias Sanggul Bali, Seminar Narkoba serta HIV, serta ‘Motivasi dan Pengenalan Dunia Kerja’.

Ketua DPW Garnita Malahayati Bali, Ida Ayu Ketut Candrawati mengatakan, peringatan Hari Kartini menjadi momentum titik balik peran perempuan. Menurutnya, momentum Hari Kartini 2018 sepenuhnya diarahkan untuk mendorong peningkatan peran perempuan dalam upaya menciptakan kondisi sosial yang lebih baik.

Sebagaimana semangat Kartini, anggota DPRD Kabupaten Tabanan ini sangat berharap perempuan masa kini mewarisi semangat pantang menyerah dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan.

“Yah, kita inginnya perempuan lebih berani menyuarakan perbaikan kondisi sosial politik dan lebih berani mengambil tanggung jawab dalam lingkungan sosial dan lingkungan kerjanya,” kata Candrawati.

Lebih jauh  disampaikannya, sudah banyak perempuan yang berhasil dalam meniti karir karena keberanian menentukan keputusan dan keberanian mengambil peran besar.

Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa dalam sambutannya menyebutkan bahwa Malahayati sendiri diambil dari nama pejuang perempuan kemerdekaan asal Aceh, yang memutuskan mengambil tanggung jawab memikul senjata melawan para penjajahan bangsa asing pada masa perang merebut kemerdekaan.

Karena itu, menurut Gunastawa sangat berharap kader Garnita Malahayati NasDem Bali dapat mewarisi semangat Malahayati dalam mengambil peran dilingkungannya masing-masing.

“Hari ini para Malahayati tidak perlu lagi membopong senjata karena pertempuran kita bukan lagi pertempuran melawan sebuah agresi militer, tapi tantangannya adalah bagaimana mewujudkan kehidupan yang lebih baik mulai dari lingkungan terkecil dalam hal ini keluarga sampai dilingkungan sosial dan lingkungan kerja”, ucapnya.

Lebih jauh dijelaskan Gunastawa, perempuan sejatinya merupakan pahlawan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari karena perannya yang sangat sentral, terutama dalam lingkungan keluarga.

Lebih jauh Gunastawan mencontohkan bagaimana peran perempuan dalam mengatur rumah tangga, mengurus dan mendidik anak serta tugas-tugas lain dalam rumah tangga, yang berpengaruh secara langsung terhadap keutuhan bahtera rumah tangga dan masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

“Perempuan adalah pribadi yang sangat luar biasa. Perempuan tidak mengenal yang namanya libur apalagi cuti kerja. Kalau Perempuan mengambil cuti, dampaknya sangat besar bagi kehidupan banyak orang,” ujarnya.

Oleh karena itu, tambah Gunastawa, sudah sepantasnyalah kita tak memandang perempuan sebagai mahkluk kelas ke dua, tapi marilah kita menempatkan perempuan pada tempat yang terhormat dan memberikan ruang yang lebih besar agar dapat memaksimalkan potensi dan peran yang dimiliki. (*) 

FOTO – FOTO SELENGKAPNYA : Perempuan Sejatinya Pahlawan yang Nyata

Add Comment