Ridwan Kamil Tiap Hari 'Ketuk Pintu' Ulama
JAKARTA, (23 April): Calon Gubernur Jawa Barat yang diusung Partai NasDem Ridwan Kamil, memberi kuliah umum di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Minggu, (22/4). Sebelum hadir ke Kampus ABN, Kang Emil, begitu dia akrab disapa, menyempatkan diri untuk blusukan ke Bekasi dan Bogor.
"Tiada hari tanpa blusukan, tiada hari tanpa ketuk pintu ulama. Hari ini saja saya dari Bandung ke Bekasi, Bogor, Jakarta dan nanti Cirebon. Dijalani dengan senang karena memang berat menjadi Gubernur, tak apa demi mengejar cita-cita," ujarnya di Kampus ABN, Jakarta, Minggu, (22/4).
Meski sederet prestasi pernah diraihnya, namun Kang Emil sadar akan kekurangannya. Ia mengaku namanya tidak terlalu dikenal di masyarakat desa dan juga kalangan orang tua. Oleh karena itu, di sisa waktu kampanyenya, ia lebih fokus mendatangi para tokoh senior ketimbang anak muda.
"Bisa dilakukan, mudah-mudahan kemenangan sudah dekat," imbuhnya.
calon gubernur Jawa Barat nomor urut 1 ini juga melakukan safari ke kalangan milenial untuk menarik minat para generasi muda untuk membangun Jawa Barat bersama dirinya. Ia sadar kalangan milenial punya suara yang sangat signifikan dari seluruh pemilih Jabar, yakni 50 persen.
"Komunikasi dengan generasi milenial harus satu frekuensi dengan mereka. Tidak bisa terlalu serius dan mereka lebih suka pendekatannya visual. Mereka juga senang terinspirasi, jadi jangan dengan retorika. Mereka lebih suka calon pemimpin yang sudah teruji," paparnya.
Untuk diketahui, nama Ridwan Kamil di urutan ke-48 bersanding dengan nama-nama besar seperti Presiden Perancis Emmanuel Macron di urutan ke-13 dan presenter ternama Oprah Winfrey di urutan ke-27. Penghargaan bertajuk 'The World's 50 Greatest Leaders' tersebut menilai Emil berhasil mengatasi berbagai permasalahan yang ada di kota Bandung selama menjabat sebagai Wali Kota sejak 2013 yang lalu.
"Jujur, pertama kaget, kaget yang membahagiakan. Senang banget, terharu dan campur aduk. Tapi bagi saya, tetap saya ini individu yang mencintai apa yang saya kerjakan, kalau sudah bekerja tidak main-main. Pada saat diberi apresiasi, Alhamdulilah," tegasnya.
Lebih jauh mantan Walikota Bandung ini menuturkan, kerja jangan hanya demi mencari pujian atau penghargaan karena akan kecewa. Ia berpedoman, kerja harus dilandaskan dengan cinta dengan pekerjaannya.
"Bahwa nanti ada apresiasi, Alhamdulilah. Artinya, dedikasi dan kerja keras kita ada yang memperhatikan," ujar laki-laki yang selama lima tahun terakhir sudah mendapatkan 310 penghargaan.
Kang Emil juga diketahui mendirikan Command Center yang menjadi ikon smart city di Bandung. Lewat Bandung Command Center, dengan memanfaatkan CCTV, pemerintah mampu merespons lebih cepat segala permasalahan yang ada di Bandung, seperti masalah lalu lintas maupun jalan berlubang.
"Kan jaman now, semua urusan harus dimudahkan dengan teknologi. Izin, cukup daftar online. Ada applikasi melacak berat badan bayi sehingga kalau ada gizi buruk saya bisa tahu. Sebut masalahnya, di situ saya bikin aplikasinya. Itulah bagaimana lima tahun yang saya lakukan dari manual ke digital bisa mengubah pelayanan publik. Ya memang tidak ada yang sempurna, tapi trobosan ini menjadi warisan saya," ungkapnya.(MI/*)