NasDem Bali Kerahkan 580 Baret Garda Pemuda NasDem Amankan Tempat Ibadah di Bali
DENPASAR, (14 Mei): Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa menginstruksikan segenap jajarannya dan sayap partai di Bali untuk siaga membantu pengamanan, menyusul adanya aksi bom bunuh diri beruntun di sejumah tempat ibadah dan tempat lain di Surabaya dan aksi teroris di Mako Brimob.
Ia mengatakan telah menginstruksikan Baret (Barisan Reaksi Cepat) Garda Pemuda NasDem Bali telah untuk membantu menjaga keamanan tempat-tempat ibadah di Bali terlebih sudah memasuki bulan puasa.
“Itu wujud toleransi kepada umat beragama lain dalam melaksanakan ibadah dan ajaran agamanya. Jadi Baret Garda Pemuda NasDem akan mengamankan tempat-tempat ibadah dan tempat strategis lain selama bulan puasa ini,” kata Oka Gunastawa usai memimpin Apel Siaga dengan menaikkan setengah tiang bendera Merah Putih di areal kantor DPW Partai NasDem Bali, Denpasar, Senin (14/5).
Saat ini Baret Garda Pemuda di seluruh Bali berjumlah 580 orang yang nantinya akan distribusikan ke tempat tempat ibadah seperti, masjid, gereja dan objek vital lainnya di seluruh Bali.
“Nanti akan kami atur jadwalnya selama bulan puasa Baret akan menyebar seluruh Bali. Pengamanan Bali harus diperketat dan semua pihak harus mendukung,” katanya.
Lebih jauh Gunastawa mengatakan, dengan pengalaman Bali pernah mengalami dan menjadi korban Bom Bali I dan Bom Bali II beberapa tahun silam, tentu pengalaman pahit itu harus menjadi pelajaran. Diharapkan semua komponen masyarakat waspada baik dengan lingkungan atau pihak-pihak yang dianggap mencurigakan.
“Saya kira ini bukan situasi biasa lagi. Ancaman teroris begitu nyata bahkan bisa ke Bali. Jadi kita haruslah bersatu padu memeranginya,” ujarnya.
Dengan adanya aksi bom bunuh diri di sejumah tempat di Surabaya, Partai NasDem Bali mendesak aparat keamanan di Bali baik TNI dan Polri agar memberikan konsentrasi lebih pada objek wisata, tempat ibadah dan objek vital lainnya di Bali.
Terlebih Bali sebagai daerah tujuan wisata tentu perlu dapat perhatian dan pengamanan lebih. Maka aparat keamanan di Bali juga kami harapkan bisa melakukan pencegahan lebih dini.
“Tentu ini jadi tantangan kita semua. Kami harapkan aparat penegak hukum bisa melakukan tindakan yang lebih tegas dan awal agar kejadian serupa di Surabaya dan Mako Brimob bisa kita hindari di Bali,” pungkasnya. (*)