Syahrul Gunawan Dari Jin dan Jun, Pernikahan Dini dan NasDem
SIAPA sangka pengalaman tak terlupakannya saat kali pertama berada di atas pesawat menuju Singapura menjadi kisah awal suksesnya hingga sampai saat ini dan mendapat hati di masyarakat luas.
Kala itu pria yang baru saja lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ini sedang menempuh perjalanan untuk mengikuti sebuah ajang pencarian bakat di Kota Singa, namun dirinya dibuat kebingungan lantaran tak tahu bagaimana caranya untuk mengenakan sabuk pengaman.
Pria asli Bogor kelahiran 23 Mei 1976 silam ini sedang berada di puncak kariernya baik sebagai seorang pemain sinetron, penyanyi, presenter serta pemilik sebuah biro perjalanan umrah dan haji terkemuka.
Siapa sangka artis yang sangat menaruh kepeduliannya terhadap anak-anak yatim, piatu dan dhuafa ini pernah mengalami kejadian yang sangat mengharukan dan membuatnya begitu terpukul belasan tahun yang lalu.
Sekitar tahun 2000-an, usai menyelesaikan proses syuting untuk salah satu program televisi swasta nasional yang mengambil lokasi di Bogor, dari kejauhan samar-samar dia melihat seraut wajah yang tampak begitu letih dengan tubuh lusuh bermandikan keringat.
Syahrul Gunawan yakin betul jika orang itu adalah teman dekatnya yang dulu belajar di satu sekolah dengannya di Ciawi Bogor. Bahkan buruh pabrik yang kala itu ditemui Syahrul adalah salah satu siswa yang justru menurutnya memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata namun tidak seberuntung dirinya.
Pengalaman pahit yang dirasakannya itu kemudian menjadi semangat awal Syahrul untuk mendirikan Sekolah Pariwisata di Kelurahan Harjasari Ciawi, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Nama Syahrul melejit saat dirinya dipercaya menjadi pemeran tokoh Jun dalam serial Jin dan Jun yang sangat terkenal dan digemari masyarakat pada tahun 2000-an.
Pertemuan Syahrul dengan teman dekatnya di sekolah dulu yang saat ini bekerja menjadi seorang buruh pabrik mendorongnya untuk ikut berperan dalam menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk menopang kemajuan pariwisata di Bogor dan membuka lapangan pekerjaan.
Mendapat dukungan dari orang tuanya terutama sang ayah akhirnya meyakinkan Syahrul untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata "Saga Mulya" yang berdiri di atas tanah seluas 3.500 meter persegi milik pribadinya di kawasan Ciawi Bogor.
Ayah Syahrul yang kebetulan juga sudah memasuki masa pensiun kemudian terpanggil untuk kembali mendalami ilmu di bidang pendidikan dan ikut mendedikasikan sisa hidupnya di Sekolah “Saga Mulya” yang banyak memberikan beasiswa Kartu Tanda Bebas Biaya Sekolah (KBBS) untuk siswa tidak mampu.
Hingga saat ini Syahrul masih berusaha untuk menggapai mimpinya terutama dalam hal membantu sesama yakni anak-anak yatim, piatu dan dhuafa sehingga lebih maksimal lagi.
Selepas namanya meledak di sinetron Jin dan Jun, Syahrul kemudian kembali dipercaya untuk menjadi tokoh utama di Sinetron Pernikahan Dini untuk beradu peran dengan Agnes Monica. Syahrul berperan sebagai Gunawan yang menjadi tokoh tampan yang digila-gila oleh teman sekolahnya.
Selain aktif sebagai pemain sinetron, Syahrul juga dikenal sebagai seorang penyanyi religi. Kini Syahrul juga sedang fokus dalam merambah dunia bisnis dengan mendirikan AFI TOUR bisnisnya yang bergerak di bidang penyelenggaraan haji dan umrah yang semakin dipercaya publik.
Kini pria yang kerap disapa Aa Alul ini terpanggil untuk terjun ke kancah politik nasional melalui Partai NasDem. Selain karena Politik Tanpa Maharnya, Alul juga mengaku terpanggil masuk ke NasDem karena memegang spirit nasionalis dan religius.
Alul yang menaruh simpati dan terus memperhatikan saudara se-muslimnya di Palestina ini juga mengaku terjun ke dunia politik karena mengikuti jalan dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Menurutnya Rasulullah betul-betul menjadi junjungan umat yang sangat menghargai perbedaan.
“Rasulullah ingin agar semuanya tenang dan tidak ada ketegangan lagi, beliau mampu mengakomodir, bagi saya itu lah Islam yang seharusnya,” kata Syahrul Gunawan.
Meski dalam perjalanan kariernya Alul lebih banyak diliputi perasaan sukanya namun keluarga dan orang tua tetap menjadi tempat curhatnya yang membuat hati tenang. Menurutnya dalam keluarga dan orang tua lah tempat keberkahan itu ada.
“Saya yakin di tangan mereka lah karomah itu ada,” kata Syahrul Gunawan.
Syahrul dilahirkan dari keluarga yang sangat Islami, sejak kecil dia juga kerap menjuarai beberapa perlombaan seperti lomba adzan dan baca Qur'an. Meski memiliki pandangan politik yang berbeda dengan ayahnya, namun do’a dan restu orang tuanya senantiasa mengiringi langkah Syahrul bergabung ke dunia politik.
“Selama saya menyukainya dan saya sudah siap beliau pasti mendukung dan mendo’akan yang terbaik bagi saya,” kata Syahrul Gunawan.
Sebagai pedomannya untuk mengarungi bahtera politik tanah air, Syahrul mengatakan umat Islam telah diajarkan untuk berjuang sejak zaman Rasulullah yang betul-betul menghargai namanya perbedaan.
“Islam mengajarkan kesantunan yang rahmatan lil a’lamin, menghargai perbedaan sangat erat korelasinya dengan kita yang berada di Indonesia yang sangat beragam dan memiliki Pancasila,” jelas Syahrul Gunawan.
Syahrul nampaknya sudah tidak bisa lagi menyembunyikan sikapnya, mau sampai kapan keingingan dan mimpi-mimpinya untuk Indonesia hanya bergelayut di relung hati seorang Syahrul.
“Tergerak hati saya ketika ada segelintir orang yang kemudian hanya mementingkan kepentingan diri sendiri bukan ummat,” terang Syahrul Gunawan.
Inilah saatnya bagi Syahrul untuk bisa menyuarakan sikapnya bersama-sama dengan Partai NasDem yang menjalankan Politik Tanpa Mahar.
“Saya sangat setuju dan sepaham dengan niai-nilai yang ada di NasDem,” pungkas Syahrul Gunawan.(*)