Jokowi Fokus pada Program Kerja, Bukan Slogan
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA, (24 Mei): Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Johnny G Plate menilai Presiden Joko Widodo merupakan seorang pemimpin dengan tipe pekerja. Jokowi cenderung fokus terhadap program kerja pembangunan infrastruktur sehingga membuat slogan Nawacita Presiden Jokowi kini terasa kurang familiar di masyarakat.
“Presiden itu bukan tipe orang yang menjaga citra melalui slogan seperti Nawacita. Tapi presiden orang yang bekerja yang fokus terhadap program. Sehingga, programnya yang banyak dikenal, bukan slogannya,” ujar Johnny G Plate, Rabu (23/5).
Hal tersebut diungkapkan Johnny terkait menanggapi hasil survei Indo Barometer yang menyimpulkan bahwa program prioritas Joko Widodo (Jokowi), ‘Nawacita’, kurang populer di masyarakat. Johnny menjelaskan, terminologi Nawacita memang belum populer di masyarakat. Namun, ia meyakini, program-program detail dari Nawacita itu sendiri sudah diketahui masyarakat.
“Kalau Nawacita itu yang diterjemahkan apakah pembangunan dari desa sudah berjalan? Apakah dana-dana dari APBN kebijakannya sudah didorong ke daerah lebih banyak? Apakah Infrastruktur sudah dibangun? Apakah sarana pendidikan sudah jadi? Apakah ada program kesehatan yang ditanggung dibiayai APBN,” jelas Johnny.
Lebih jauh Johnny mengungkapkan, apakah ada program Indonesia Pintar untuk pendidikan dan seterusnya program-program terkait dengan infrastruktur fisik pembangunan manusia, kesehatan maka itu pasti dijawab masyarakat ‘iya kami setuju itu’. Karena apa? Kesukaan terhadap Pak Jokowinya tinggi.
"Pemahaman terhadap program-program Pak Jokowi yang lebih detail itu jelas masyarakat merasakan langsung,” lanjutnya.
Ketidakpopuleran program Nawacita, kata Johnny, juga karena selama ini pemerintah kurang memperkenalkan kata ‘Nawacita’ ke masyarakat. Presiden, menteri, DPR/MPR, kepala daerah disebutnya jarang menggunakan kata Nawacita dalam pidatonya.
“Selama lima tahun ini berapa kali sih Bapak Presiden menyebutkan Nawacita? Karena Bapak Presiden bukan orang yang menonjolkan citra-citra dengan label-label dan diksi-diksi seperti itu. Tetapi itu adalah rangkuman program Bapak Presiden lebih detail lebih fokus yang diomongkan itu program-program yang dilaksanakan. Yang merupakan terjemahan dari Nawacita itu sendiri,” tuturnya.
Ditambahkan Johnny, kalau ditanya memang terminologi Nawacita tidak populer bisa betul tetapi apakah program-program Pak Jokowi tidak populer? Tidak. Sangat populer. Oleh sebab itu, Johnny juga meyakini bahwa rakyat telah puas dengan program-program yang merupakan bagian dari Nawacita itu sendiri. Ia juga yakin bahwa program detail Nawacita telah populer di masyarakat.
“Sangat populer itu dibuktikan dengan apa? Coba survei banyak yang suka nggak dengan program Pak Jokowi? Banyak 75 persen suka. Coba ditanya sama masyarakat soal jalan, jembatan, irigasi, bandara, rumah sakit, terbangun nggak? Iya masyarakat bilang. Coba ditanya masyarakat di desa-desa kamu, ada nggak itu infrastruktur dasar desa? Iya sekarang. Dulu belum. Sekarang ada semua,” paparnya. (*)