Calon Kepala Daerah Harus Siap Menang atau Kalah
JAKARTA, (26 Juni): Meski DKI Jakarta tidak ikut dalam pelaksanaan pilkada serentak 2018, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakata Ari Surya Subrata berharap para calon kepala daerah peserta pilkada serentak harus siap menang atau kalah menerima hasil pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung di 171 daerah Rabu (27/6) esok.
Menurut Ari, sikap lapang dada dalam menerima hasil pilkada serentak dapat membuat suasana pelaksanaan pilkada menjadi lebih kondusif.
"Seperti kami NasDem, ketika calon yang kami usung kalah, dengan hormat kami memberikan ucapan selamat kepada pemenang, ini yang harus dilakukan oleh kepala daerah yang akan bertarung nanti," ujar Ari dalam diskusi publik merawat kebangsaan menuju Pilkada Serentak 2018 di Kopi Politik, Jl Pakubuwono Jakarta Selatan, Senin (25/6).
Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa sejumlah persoalan negatif masih menjadi sorotan, terutama masalah-masalah yang terkait dengan isu-isu SARA. Namun, banyak kalangan yang yakin pilkada kali ini tak sepanas Pilgub DKI 2017.
"Tidak akan sepanas Pilgub DKI, saat itu NasDem sebagai pengusung calon yang kalah langsung memberikan selamat kepada pihak yang menang," terang Ari.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Progress 98 Faizal Assegaf meyakini Pilkada serentak kali ini jauh dari potensi ancaman yang bisa menggagalkan suksesnya pilkada serentak.
"Kita punya presiden yang lahir dari Pilkada, sehingga ancaman-ancaman kelompok yang akan merusak Pilkada bisa teratasi, kita harus optimis bahwa pilkada serentak tahun ini bisa berjalan sukses," tutur Faizal.
Ketua Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto berharap Pilkada serentak kali ini berlangsung aman, tertib dan menghasilkan pemimpin yang amanah dan bekerja untuk rakyat.
"Kita berharap Pilkada serentak kali ini bisa tercipta rasa saling menghormati antara para pendukung calon," kata dia.
Hari menilai hal ini berkaca pada Pilkada DKI Jakarta tahun lalu. Dimana, terjadi hal-hal yang tidak sepantasnya terjadi.
"Semoga kejadian Pilkada DKI tidak menular di Pilkada lainnya," ujar Aktivis 98 dari Universitas Moestopo. (Uta/*)