Dituding Terima 2 M Lucky Hakim Justru Tegaskan Mantab Hijrah ke NasDem

JAKARTA, (4 Juli): Lucky Hakim yang kini menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai NasDem dituding menerima uang Rp 2 miliar. Lucky menganggap tudingan itu sebagai pujian.

"Gosip dibayar miliaran rupiah, saya anggap itu ibarat pujian terhadap saya. Ini ibarat figur saya di sisi politik bernilai miliaran rupiah," ungkap Lucky di Jakarta, Selasa (3/7).

Lebih jauh Lucky hanya menanggapi santai tuduhan tersebut. Namun Lucky meminta bukti andai tudingan yang disampaikan DPP PAN itu benar.

"Tapi bisa jadi itu adalah candaan-candaan politik saja setelah hiruk-pikuk pilkada," tuturnya.

Lucky memang membenarkan saat ini dirinya telah mendaftarkan diri sebagai bacaleg lewat Partai NasDem. Dia punya alasan mengapa melabuhkan pilihan ke partai pengusung Politik Tanpa Mahar itu. Dirinya mengaku mendapat banyak rekomendasi soal Partai NasDem. Dia menyebut nama cagub Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), cagub Sulsel Herman Deru, dan rekannya Hengky Kurniawan yang maju sebagai cawabup Bandung Barat.

"Saya menanggapi ini dengan senyuman. Toh, pada kenyataannya saya sudah tidak merasa cocok lagi di PAN dan mungkin PAN juga sudah tidak cocok lagi dengan pemikiran-pemikiran saya. Alhamdulillah, saya dipertemukan dengan NasDem. Partai yang tanpa mahar," jelasnya.

Lucky juga menjelaskan, agar bisa ditanyakan sama seluruh peserta pilkada yang didukung, apalagi diusung oleh NasDem.

"Silakan tanya sama Kang Emil atau juga kepada Bang Herman Deru atau Hengky Kurniawan apakah NasDem meminta mahar untuk pilgub dan pilbub. Saya sudah membuktikannya, maka saya jadi mantap hijrah ke NasDem," imbuh Lucky.

Ditambahkan Lucky, partai lamanya akan merugi melepaskannya sebagai kader. Lucky menilai, mempertanyakan apakah partai lamanya bisa mempertahankan kursi DPR dapil Jabar VI, yang berhasil diperolehnya saat maju sebagai caleg pada Pileg 2014.

"Terkait kepindahan saya, yang paling utama adalah bisa tidak kira-kira PAN mempertahankan kursi DPR dapil Jabar VI setelah saya tinggalkan. Kita lihat di Pemilu 2019 nanti karena jagoan politik di mata saya adalah orang yang suaranya banyak. Yuk, mari sama-sama berusaha menjadi jagoan politik dengan meraih suara sebesar-besarnya. Besarnya suara itu adalah besarnya kepercayaan rakyat," pungkasnya.(*)

Add Comment