Langkah Kuda Mantan Sekda Banten Gabung NasDem

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA, (25 Juli): Langkah besar diambil Ranta Soeharta yang memutuskan untuk pensiun dini dari jabatannya sebagai Sekretatis Daerah (Sekda) Provinsi Banten guna maju dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dari Partai NasDem. 

Langkah beresiko Ranta tersebut sontak mendapat sorotan di tingkat pusat. Apalagi, masa pensiun Ranta masih sekitar dua tahun lagi. 

Dalam acara diskusi Ngobrol Pintar Soal Restorasi (Ngopi Sore) yang digelar DPP Partai NasDem, di Jakarta, Selasa (24/7) secara gamblang Ranta mengungkapkan alasannya mundur dari Sekda Banten. 

"Jadi kalau mencari kekuasaan, sekda itu kekuasaan. Punya kewenangan luas, posisi tertinggi dalam birokrasi. Pembantu gubernur. Lalu apakah mencari perbaikan ekonomi?  Gaji dan tunjangan yang saya terima sebagai Sekda Banten sudah sangat cukup. Jadi yang tepat adalah karena idealisme," kata Ranta menggebu-gebu.

Ranta mengatakan bahwa posisi Sekda Banten merupakan amanah tertinggi yang dia emban selama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Bisa menduduki posisi itu, kata  dia, merupakan kehormatan yang tidak pernah terbayangkan sedikit pun.

Ranta mengaku faktor idealisme lah yang membuatnya memutuskan menerima panggilan Partai NasDem untuk menjadi calon legislatif (caleg) DPR RI dapil Banten II. 

"Idealisme terhadap daerah yang membuat saya memilih maju menjadi calon wakil rakyat," ujarnya.

Menurut dia, Banten memiliki segalanya sebagai sebuah daerah. Namun, potensi  dan anugrah itu seperti kalah gaung di tingkat nasional. 

"Apa yang tidak dimiliki Banten. Pertambangan, kekayaan alam, letak geografis strategis," ucapnya.

Dia mengatakan, Provinsi Banten memiliki wilayah pesisir dan laut dengan luas perairan 11.134,22 km2. Itu belum termasuk teritorial dan ZEEI yang dapat dimanfaatkan.

"Lalu Banten adalah daerah panjang garis pantai 509 km, serta 55 pulau-pulau kecil dan pulau terluar yang menyimpan kekayaan dan keragaman sumber daya pesisir dan laut," ucapnya.

Dengan potensi besar itu, menurut dia, Banten memiliki modal lebih dari cukup untuk menjadi daerah maju yang mampu menyejahterakan masyarakatnya. Namun hanya butuh kerja keras dan kerja sama dari para elit di Banten. 

"Di daerah, para pemimpin kita dan para aparaturnya sudah memiliki semangat membangun, bekerja dan berusaha, untuk mewujudkan cita-cita masyarakat. Tapi kerja keras mereka tidak cukup, butuh kerjasama dan dukungan, terutama di pusat. Dan itu yang membuat saya termotivasi untuk terus merebut kursi Senayan. Kita kawal kepentingan Banten di sana, saya yakin pasti bisa, selama niat baik kita tidak surut," ujarnya.

Menurut Ranta, pengabdiannya  menjadi seorang  ASN sudah 36 tahun sudah  sangat  cukup. Sedangkan keputusan melepas jabatan Sekda Banten, Ranta menilai regenerasi perlu dilakukan agar roda organisasi atau pemerintahan berproses baik dan sehat.

"Banyak yang mampu mengisi jabatan itu, bahkan lebih baik dari saya. Mereka harus diberi kesempatan. Sekarang waktunya yang tepat bagi saya untuk mengabdi di wilayah lain untuk Banten," ucapnya.

Ketika ditanya alasannya memilih NasDem dan pesan khusus dari ketua umum Surya Paloh, Ranta mengatakan salah satu alasannya adalah soal karakter. 

"Ada suasana batin yang memengaruhi segenap pikiran, bahwa saya teguh memilih NasDem. Keteguhan  itu semakin kuat ketika berdialog dengan Pak Surya Paloh. Saya merasa ada karakter yang cocok. Pesan khusus dari beliau pula yang memantapkan saya, soal idealisme terhadap daerah tadi itu. Beliau titipkan aspirasi dan kepentingan warga Banten kepada saya di bawah bendera Partai NasDem," kata Ranta. (*)

Add Comment