Nawacita II Jadi Visi-Misi Jokowi

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (7 Agustus): Sembilan sekjen dari partai pengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden, bertemu pada Senin, (6/8) malam di Jakarta. Pertemuan tersebut membahas penyiapan visi, misi, dan pembentukan tim kampanye nasional koalisi Jokowi. Perumusan Nawacita II merupakan salah satu hal utama yang dihasilkan dari pertemuan tersebut.

“Kami membahas terkait pematangan konsep Nawacita II untuk nanti ditampilkan di kampanye pilpres,” ujar Sekjen Partai Nasdem, Johnny G. Plate, ketika dihubungi, Selasa, (7/8).

Johnny mengatakan, sembilan fondasi Nawacita II yang akan diusung sebagai visi dan misi Jokowi secara garis besar telah rampung dibahas pada pertemuan tersebut. Pengesahan hanya tinggal menunggu persetujuan dari Jokowi sebelum diserahkan ke KPU ketika melakukan pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“Detailnya belum bisa diomongkan. Ini bagian dari program yang harus diungkapkannya nanti pada saat kampanye. Namun, poin-poinnya itu hasil dari capaian Nawacita 1 dan kekinian posisi Indonesia di 2019—2024 di berbagai bidang,” ujar Johnny.

Dikatakan, dalam rumusan visi dan misi tersebut, koalisi Jokowi menyusun Nawacita yang lebih relevan dengan kondisi kekinian Indonesia. Termasuk di dalamnya yang berkaitan dengan industri 4.0 dan artificial intelligence atau pemajuan ilmu pengetahuan lewat ilmu komputer.

“Misalnya soal lapangan kerja dan ketersediaan sumber daya-sumber daya yang hebat. Seolah-olah kalau robotik mengambil tenaga kerja manusia, tapi sebenarnya yang harus disiapkan ialah bagaimana manusia mengambil tenaga kerja tambahan yang diciptakan robotik,” tutur Johnny.

Isi Nawacita II tersebut nantinya akan didengungkan ke masyarakat di masa kampanye. Saat ini pematangan konsep terus dilakukan bersamaan dengan pematangan struktur Tim Kampanye Nasional koalisi Jokowi.

Penentuan juru bicara tim kampanye nasional koalisi Jokowi menjadi salah satu hal yang dilakukan dalam pertemuan tersebut.

“Termasuk memutuskan juru bicara masing-masing partai itu ada 25 yang akan dimasukkan dalam tim kampanye nasional. Atau dari sembilan partai itu ada 225 orang juru bicara yang akan bekerja untuk mengklarifikasi isu, menyampaikan program presiden, dan lain-lain kepada masyarakat,” ujar Johnny.

Menurut Johnny, koalisi Jokowi telah siap dalam memenuhi kebutuhan pendaftaran capres-cawapres. Pendaftaran akan dilakukan sebelum tanggal 10 Agustus pukul 24.00 Wib sesuai ketentuan KPU.

“Kalau siapa cawapresnya itu nanti akan dapat dilihat ketika akhirnya mendaftar. Kita saat ini juga koordinasi dengan KPU tentang banyak hal persiapan pendaftaran dengan intensif,” ujar Johnny.(*)

Add Comment