Jangan Memilih karena Terpaksa
JAKARTA (19 Agustus): Memilih calon presiden dan wakil presiden harus sesuai kata hati tanpa paksaan, termasuk dari isu agama yang sering dimainkan dalam pelaksanaan pemilihan umum.
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (10/8).
Lebih jauh Roni, begitu dia akrab disapa, mengingatkan masyarakat untuk tak terbawa isu SARA pada pesta demokrasi pemilu serentak di tahun 2019 mendatang.
'Anak Priok' ini bahkan menekankan, para calon presiden dan wakil presiden keseluruhannya merupakan putra bangsa. Karenanya masyarakat untuk tak terpecah belah meski pilihan politik berbeda.
“Bapak ibu tadi malam sudah melihat dan mendengar langsung calon presiden dan calon wakil presiden, baik Jokowi dan Ma’ruf Amin, baik Prabowo dan Sandiaga Uno. Ini adalah putra-putra bangsa yang akan memimpin pertarungan di tahun depan. Silakan bapak-ibu pilih dengan sesuai kata hati, jangan memilih karena paksaan, jangan jadikan agama untuk pedoman menjalankan politik,” pesan Sahroni, seperti dikutip dari mediaindonesia.com.
Ditegaskan Roni, sebagai masyarakat harus mendoakan bangsa dan negeri ini menjadi bangsa yang hebat, bangsa yang kuat.
Hari ini kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden telah mendaftarkan diri ke KPU.
Presiden Jokowi yang pada pilpres mendatang menggandeng Ma’ruf Amin sebagai cawapresnya usai pendaftaran di KPU mengajak seluruh warga negara Indonesa menghadapi pesta demokrasi dengan kegembiraan.
Dia mengingatkan demokrasi dalam pemilu seharusnya saling menunjukkan gagasan, ide, rekam jejak, dan prestasi. (*)