Willy Aditya: Duet Jokowi-KH Ma’ruf Amin Indonesia Banget
JAKARTA (10 Agustus): Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik, Willy Aditya menilai tepat keputusan Presiden Joko Widodo meminang KH Ma’ruf Amin sebagai cawapresnya.
Menurut Willy, keduanya merupakan kombinasi nasionalis-religius yang klop untuk menjawab berbagai tantangan yang sedang dihadapi bangsa ini, termasuk politik identitas.
“Tantangan utama barusan dijawab oleh Pak Jokowi, bahwasanya emosional publik tantangan politik identitas langsung dijawab,” kata Willy di Metro TV, Kamis (9/8) malam.
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP NasDem ini juga menilai bahwa keputusan tersebut merupakan jawaban yang sejatinya dengan kombinasi dwitunggal antara ulama dan umara.
“Ini sebuah perpaduan yang Indonesia banget,” kata Willy.
Keputusan Presiden Jokowi yang juga didukung partai-partai politik koalisi Indonesia Kerja dikatakan Willy juga terus konsisten di dalam koridor keindonesiaan yang otentik.
Hal tersebut menurutnya juga dapat dilihat secara historical yang memiliki jejak sejarah di tanah air.
“Kita bisa lihat perpaduan Soekarno-Hatta. Soekarno selain nasionalis dia juga orang Muhammadiyah. Hatta juga di akhir hayatnya dalam sebuah tulisan pamflet di hati kecilnya dia ingin mendirikan partai sosialis Islam,” kata Willy.
Menurut Willy, dalam menjawab dinamika di masyarakat, Jokowi telah memilih figur yang memiliki representasi ulama Islam yang sejatinya.
Ia mengungkapkan bahwa keduanya akan menjadi simbol dwitunggal untuk menyelesaikan berbagai persoalan kebangkitan politik identitas dan menyelamatkan Indonesia raya.
“Merekalah dwitunggal yang akan mengayomi Indonesia yang sedang menghadapi ombak bernama politik identitas. Lalu kita bisa selamat dari hal ini kemudian Indonesia raya tetap terjaga,” ungkapnya.
Ke depan Willy juga mengajak kepada putra-putri terbaik bangsa untuk ambil bagian dalam tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan segala persoalan bangsa.
“Jadi Jokowi-KH Ma’ruf Amin ini adalah asli Indonesia banget 100 persen,” pungkasnya.(*)
