Rachmat Gobel Terus Dorong Peningkatan Lahan Demplot

Rachmat Gobel Terus Dorong Peningkatan Lahan Demplot

LIMBOTO (1 September): Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai NasDem untuk Daerah Pemilihan Provinsi Gorontalo Rachmat Gobel, berkeinginan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong produktivitas pertanian.

 

Hal tersebut terungkap saat mantan Menteri Perdagangan itu menghadiri Panen Perdana Demplot Pertanian RG1 PT Raja Tani Agro Nusantara di Desa Tridarma, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Rabu (29/8) lalu.

"Ini adalah salah satu program Partai NasDem, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendorong produktivitas dan kwalitas pertanian," ungkap Rachmat Gobel.

Lebih jauh kader NasDem ini juga menambahkan, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi itu artinya juga akan meningkatkan pendapatan petani.

"Itu kan jelas bisa meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, kita harus memaksimalkan setiap lahan pertanian yang ada di wilayah kita," tegas Rachmat.

Hal senada juga diungkapkan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, luasnya sumber daya alam, khususnya pertanian harus dimaksimalkan.

"Saya ingin setiap wilayah kecamatan maupun desa harus memanfaatkan lahan dengan baik untuk tanaman demplot sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat," tegas Bupati Nelson.

Ditambahlan Nelson, Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus mendorong sektor pertanian sebagai program unggulan. Untuk itu, baik penyuluh maupun para petani dalam mengeloha lahan pertanian harus menggunakan trik pengetahuan yang mumpuni.

"Pak Rachmat Gobel bersama jajaran raja tani ini belajar di Jepang, sehingga ilmu ini diadopsi dan ditularkan kepada kita yang ada di Kabupaten Gorontalo," kata Nelson.

Ditambahkan Nelson, yang dilakukan raja tani merupakan lompatan Rahmat Gobel melalui raja tani. 

"Harus kerja sama, tidak boleh berdiri sendiri. Petani, penyuluh berdiri sendiri, yang dilakukan raja tani sesuai apa yang saya simpulkan mereka membuat virus kebaikan di Gorontalo," jelasnya. 

Hal yang kedua, tambah Nelson, petani dan penyuluh harus berkolaborasi. 

"Ada politis, akademisi, pemerintah dan masyarakat bahkan mulai ada bisnisman mulah hadir," ujarnya, seperti dikutip dari otonominews.net.

Nelson menegaskan, dalam mengolah lahan pertanian, tentunya juga harus dibarengi dengan semangat dan kerja keras.

"Jadi tidak boleh hanya ilmu, kolaborasi, tetapi juga harus kerja keras," pungkasnya.(*)

Add Comment