Viktor Ajak TKI di Malaysia Bangun NTT
KUPANG (7 September): Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, langsung menuju Kupang Ibukota Provinsi NTT satu hari selepas dilantik Presiden Joko Widodo dan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Viktor tiba di Bandara El Tari Kupang dengan jet pribadi BAe 146, Kamis (6/9) pukul 13.11 Wita. Viktor dijemput Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi yang tiba di Kupang lebih awal, sekitar pukul 06.30 Wita.
Begitu tangga pesawat diturunkan, Josef terlihat naik tangga untuk menjemput Viktor. Keduanya kemudian berjalan menuju pimpinan organisasi perangkat daerah dan Forkompinda yang menunggu tak jauh dari tempat parkir pesawat.
Sebelum bersalaman, Viktor dan Josef menerima pengalungan kain tenun yang dilanjutkan dengan tuturan adat atau basan oleh tokoh adat dan tokoh pemuda Suku Helong. Helong adalah satu dari dua suku besar di Pulau Semau, daerah asal Viktor Laiskodat.
"Basan menceritakan peristiwa lalu sampai hari ini, mengucapkan syukur kepada Tuhan dan alam yang telah merestui Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi menjadi gubernur dan wakil gubernur NTT. Kami minta kepada Tuhan supaya pemerintahan dan program-program yang dijalankan dapat berjalan dengan baik," kata tokoh pemuda Suku Helong, Erik Lisnahan kepada seperti dilansir Media Indonesia.
Sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pulau Semau untuk menggelar ibadah syukur pelantikan gubernur dan wakil gubernur, Viktor menjelaskan di hari pertama berkantor, ia melakukan moratorium pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tambang.
"Seluruh tambang dan TKI disetop, karena fokus kita ialah pertanian lahan kering dan pariwisata," katanya saat ditanya wartawan.
Viktor menegaskan, NTT harus memiliki tenaga kerja yang terampil, namun bukan dikirim ke luar negara, melainkan bekerja di negeri sendiri.
"Saya akan pergi ke Malaysia untuk mengajak saudara-saudara kita yang bekerja sebagai buruh, kembali bangun NTT. Mereka kembali sebagai owner di tanah mereka sendiri," tandasnya.
Saat ini TKI ilegal asal NTT yang bekerja di Malaysia berjumlah sekitar 50.000 orang. Jumlah itu belum termasuk tenaga kerja legal yang jumlahnya juga mencapai puluhan ribu orang. Mereka bekerja di berbagai sektor seperti perkebunan dan asisten rumah tangga. (MI/*)