NasDem Bersikukuh Tak Minati Caleg Eks Napi Korup

NasDem Bersikukuh Tak Minati Caleg Eks Napi Korup

MOJOKERTO (17 September): Partai NasDem tidkak melihat keputusan Mahkamah Agung (MA) yang membolehkan mantan narapidana korupsi maju di Pileg 2019 sebagai peluang.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Pusat NasDem A. Effendy Choirie (Gus Choi) mengatakan jauh hari sebelum ada putusan tersebut pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh tingkat pengurusan untuk mengusung calon yang bersih dari eks napi korupsi.

Ia pun menjamin barisan calon legislatif yang didaftarkan di pileg mendatang bersih dari mantan napi korupsi.

“Sebelum ada putusan MA, caleg NasDem di seluruh tingkatan yang pernah korupsi atau mantan narapidana korupsi harus dicoret atau diganti,” kata Gus Choi usai menghadiri konsolidasi pemenangan Partai NasDem Jawa Timur di Mojokerto, Minggu (16/9).

Gus Choi mengaku meski pihaknya sempat kebobolan dengan adanya dua nama mantan napi korupsi sempat akan maju di pileg mendatang namun NasDem segera mengetahui dan menggantinya.

“Sebelum ada keputusan MA, DPP sudah melarang mantan napi korupsi, kekerasan terhadap anak maupun napi narkoba menjadi caleg. Kami sosialisasikan ke bawah, tapi ada ketua yang tidak memperhatikan,” tegas mantan pewarta berita parlemen ini.

Gus Choi pun menyambut positif usulan dari beberapa pihak yang menyarankan untuk membubuhkan tanda khusus di surat suara caleg mantan napi korupsi.

"Kalau ada partai lain masih bandel, tak mau coret calegnya mantan koruptor, KPU bisa memberi tanda atau mengumumkan, kami dukung. Karena kalau negara ini mau bersih, calegnya juga harus bersih," tegasnya.

Lebih jauh Gus Choi menyampaikan bahwa keberadaan mantan napi korupsi di Partai NasDem akan menciderai semangat restorasi yang diusung partainya.

Oleh karena itu pihaknya tegas dan menjamin barisan calon legislatif di pileg mendatang merupakan calon yang bersih dari nama-nama yang pernah terjerat kasus korupsi.

“Ketika di dalamnya ada caleg yang secara moral kurang bersih, integritas moralnya dipertanyakan, maka menjadi tidak logis. Kami tak maksud nyindir-nyindir karena kami sendiri juga kecolongan," tandasnya.(*)

Add Comment