Dari Melawi Yessy Ingin Optimalkan Perempuan
PONTIANAK (20 September): Puteri Bupati Melawi, Kalimantan Barat, Yessy Melania sedang berjuang menuju kursi DPR RI di daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) II melalui Partai NasDem. Dapil Kalbar II terdiri dari Kabupaten Sanggau, Sintang, Sekadau, Kapuas Hulu dan Melawi memperebutkan 4 kursi DPR.
Yessy bukanlah nama baru bagi masyarakat Kalbar. Ia adalah putri Bupati Melawi, Pandji yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Melawi.
Saat ini Yessy menjabat Wakil Ketua Garda Wanita (Garnita) NasDem Melawi. Masih terbilang muda, di usia 28 tahun Yessy memiliki tekad kuat untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas sumber daya manusia di Kalbar melalui jalur legislatif.
Ia tercatat sebagai calon legislatif DPR RI Partai NasDem Dapil Kalbar II nomor urut 1.
“Memang SDM-nya masih sangat rendah di Kalbar terutama di lima kabupaten yang saya kunjungi. Tingkat baca tulis di desa masih sangat rendah,” ungkapnya kepada partainasdem.id di sela-sela kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah IV, Konsolidasi dan Orientasi Caleg Partai NasDem se Kalimantan Barat pekan lalu.
Yessy mengaku miris lantaran masih sering bertemu warga yang belum bisa baca tulis di wilayahnya.
“Selama saya jalan ke konstituen yang tinggal di hulu sungai, saya masih temui mereka yang bingung dengan angka dan tidak tahu baca tulis,” kata Yessy.
Bahkan di daerah Belimbing, kecamatan dan kampung halamannya sendiri, ia mengaku masih banyak ditemui masyarakat yang belum bisa baca dan tulis. Fenomena tersebut semakin membuatnya terpacu untuk memberikan yang terbaik buat masyarakat.
“Ini adalah langkah awal saya untuk berjuang menerobos keterbatasan itu,” katanya.
Menurut putri asli Melawi yang sejak SMA sudah hijrah ke tanah Jawa untuk menimba ilmu ini, satu hal yang paling utama dan terpenting adalah pendidikan sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Pendidikan adalah awal segalanya. Seorang ibu harus membuka mata terlebih dulu lewat politik sehingga muncul undang-undang yang mengatur kehidupan kita,” terangnya.
Niat tulus dan tekad kuatnya untuk kemajuan masyarakat tidak akan surut meski harus berhadapan dengan barisan mantan bupati dan incumbent DPRD yang juga maju di pileg mendatang.
“Saya sih biar saja orang mau berpikir seperti apa, yang penting kita tunjukkan dengan gerak dan tekad kita,” ungkapnya.
Selama ini Yessy juga dikenal rajin membina konstituen. Dia masuk dari satu pintu ke pintu lain membangkitkan semangat masyarakat menuju Indonesia yang lebih hebat.
“Saya ini kan orang muda, cinta seni dan budaya. Jadi setiap ada kegiatan budaya segala macam saya selalu datang,” katanya.
Menurut dia, yang diperlukan adalah kolaborasi dan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan kemajuan di daerahnya seperti memaksimalkan potensi kerajinan tangan warga lokal untuk dikembangkan menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat dan citra daerah.
“Kita punya potensi tapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada wadah dan orang yang bisa diajak kerja sama,” ungkapnya.
Masih kata Yessy, apabila di tahun 2019 dia diberikan kepercayaan duduk di parlemen maka ia akan upayakan bantuan kepada masyarakat sampai permodalan dan optimalisasi marketing produk.
“Dari Melawi kita punya batik tenun khas, tapi marketingnya masih kurang. Karena itu sekali lagi kita perlu punya wadah,” tukasnya.
Yessy mengaku keterpanggilannya untuk maju ke parlemen murni dari hati nuraninya. Pertama ia melihat fenomena 30% perempuan yang disyaratkan dalam UU. Itu menunjukkan masih minimnya perempuan terlibat di politik nasional.
“Saya miris kenapa di undang-undang harus seperti itu. Ini kan menjadi tanda tanya masih ada yang belum selesai dari perempuan,” lirihnya.
Menurutnya di tengah Negara yang sudah memberikan ruang kepada perempuan untuk turut andil menyelesaikan berbagai problem di masyarakat, belum terlalu mendapat perhatian khusus dari masyarakat.
“Keterlibatan masih sangat kurang, baru 17 persen yang lolos ke Senayan sedangkan target 30 persen,” ungkapnya.(*)