Fika Bangga Maluang Jadi Kampung Bebas Pornografi

BERAU (20 September): Ketua Garda Wanita (Garnita) NasDem Kabupaten Berau, Kalimantan Timur,  yang juga Ketua Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Berau,  Fika Yuliana Tantomo berkesempatan mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise dalam kunjungan kerja (Kunker) ke wilayah Berau, Selasa (18/9).

Kunjungan kali ini menurut Fika  dilakukan Kemen PPPA melalui Deputi Bidang Perlindungan Anak bersama Pemerintah Kabupaten Berau dan Yayasan Nusantara Sejati dalam menekan tingginya angka kekerasan di lingkungan sekolah.

Fika menerangkan salah satu agenda Menteri Yohana di Berau adalah meresmikan SMA 1 Berau menjadi sekolah ramah anak.

Pada kesempatan tersebut Menteri Yohana berpesan kepada seluruh elemen masyarakat terkait penerapan disiplin positif dalam mencegah kekerasan terhadap anak di antaranya dengan membangun nilai kedisiplinan secara mandiri tanpa kekerasan.

“Beliau berpesan agar di sekolah tidak ada lagi bullying, tidak ada lagi kekerasan, entah itu  dilakukan guru kepada murid atau sesama murid sekolah di Kabupaten Berau dan seluruh Indonesia,” kata Fika ketika dihubungi partainasdem.id, Kamis (20/9).

Fika menambahkan, pihaknya senantiasa berkonsentrasi dalam memberikan perlindungan utamanya kepada perempuan dan anak yang menurutnya kerap menjadi korban kekerasan.

“Kita ingin menekan seminimal mungkin tidak ada lagi korban terutama perempuan dan anak jadi korban kekerasan,” tambahnya.

Calon anggota  DPR RI Dapil Kalimantan Timur nomor urut 5 itu menambahkan kedatangan Menteri Yohana juga dalam rangka mencanangkan wilayah Kabupaten Berau bersih dari konten pornografi yang dipusatkan di Kampung Maluang.

“Jadi kami bangga,  bersyukur karena baru satu di Indonesia pencanangan kampung bebas dari pornografi,” ungkapnya.

Menurutnya salah satu peran penting yang dijalankan P2TP2A adalah memberikan perhatian dan kepedulian kepada korban apabila terjadi tindak kekerasan termasuk dalam upaya pencegahan.

“Kalau itu sudah ada, artinya kabupaten ini peduli. Menjadi tempat berbagi cerita jika ada kekerasan kita bantu. Mereka tidak langsung berhadapan dengan hukum, tidak semua berani melaporkan,” katanya.

Ia pun bersyukur lantaran Kabupaten Berau telah meraih penghargaan tingkat pratama layak anak.

“Jika ada perempuan atau anak di bawah umur menjadi korban kekerasan dan berhadapan dengan hukum, kami tangani karena butuh perlindungan,” pungkasnya.(*)

Add Comment