NasDem Papua Barat Suguhkan Kampanye Damai dan Ceria
Getting your Trinity Audio player ready...
|
MANOKWARI (26 September): Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Papua Barat mendukung upaya KPU dalam menyuguhkan pesta demokrasi yang damai dan ceria.
Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) NasDem Provinsi Papua Barat, Saul Rantelembang seusai memimpin rombongan NasDem mengikuti acara Karnaval Jalan Santai dalam rangka pembukaan masa kampanye yang berlangsung di Lapangan Borarsi Manokwari, Minggu (23/9).
“Partai NasDem menolak mahar politik, itu fakta bahwa kami melawan politik uang,” terangnya.
Ia melanjutkan Partai NasDem mendukung penuh pelaksanaan kampanye yang bersih dari informasi hoaks dan politik uang terutama dan yang pasti adalah menghindari politik SARA.
Menurut Saul jauh hari sebelum pihak KPU menyuarakan kampanye damai tersebut NasDem sudah sejak awal menggaungkan untuk menghindari praktik ketiga unsur tersebut. NasDem telah membuktikan itu melalui politik tanpa mahar hingga mencoret caleg mantan napi korupsi.
''Termasuk menghindari berbagai bentuk kecurangan lainnya,” katanya.
Menurut Saul yang juga anggota DPRD Provinsi Papua Barat ini Partai NasDem boleh berbangga hati lantaran platform partai nomor urut 5 ini diadopsi oleh penyelenggara pemilu menjadi tema kampanye di Pemilu Serentak 2019.
“Kami sudah menegaskan kepada semua caleg NasDem untuk tidak melakukan pendekatan dan menyebarkan isu-isu SARA untuk meraih suara,” katanya.
Masih kata Saul politik tanpa mahar yang digulirkan Partai NasDem seakan menjadi gerakan baru yang ingin mewujudkan Indonesia yang bersih dari praktik jual beli kursi dukungan dalam kebiasaan pelaksanaan pilkada.
Untuk itu, Saul mewakili Partai NasDem meminta ketegasan dari segenap pihak bertanggung jawab di pemilu hingga kepolisian agar dapat bekerja sama mengawasi dan menindak laporan dugaan dan temuan apabila menemukan tiga jenis pelanggaran dimaksud.
“Apalagi menyebarkan informasi bohong dan konten negatif dalam berbagai media kampanye, sangat kami tentang,” pungkasnya. (Alex Tethool, Metro TV, Papua Barat)