NasDem Jatim Dapil IV Gelar Konsolidasi Pemenangan
JEMBER (29 September): Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Wilayah Partai NasDem Jawa Timur menggelar Konsolidasi Pemenangan Calon Legislatif (Caleg) dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 Daerah Pemilihan (Dapil) DPR RI Jatim IV di Hotel Bintang Mulia Jalan Nusantara Jember, Jumat (28/9).
Hadir dalam acara tersebut Bupati Jember dr Hj Faida, MMR, Komando Pemenangan Pemilu (Kompemwil) Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi, Ketua Bappilu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Effendy Choirie, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) H Rendra Kresna, Ketua Bappilu Wilayah Partai NasDem Jawa Timur Drs H Ipong Muchlissoni bersama Sekretaris Nico Ainul Yakin serta anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten Jember serta anggota DPRD Lumajang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai ajang perkenalan antara Caleg Partai NasDem di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Timur, dan DPRD Kota/Kabupaten. Peserta caleg yang hadir pada kegiatan tersebut terdiri dari delapan caleg DPR RI termasuk artis ibu kota Ferly Putra dan Imelda Soraya, delapan dari 11 caleg DPRD Provinsi, 33 dari 49 caleg DPRD Kabupaten Lumajang, dan 43 dari 50 caleg DPRD Jember.
Kegiatan tersebut juga bertujuan membekali para caleg dalam kontestasi politik yang diadakan lima tahun sekali. Saat memberikan laporan selaku tuan rumah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Jember Marzuki Abdul Ghofur mengatakan pada tahun 2019 siap menjadi pemenang di wilayah masing-masing.
“Di Jember sudah melaporkan ke DPW, Insya Allah 12 kursi tercapai. Provinsi dua kursi dan RI dua kursi,” ungkapnya.
Demi meraih target tersebut, kantor Bappilu DPD Partai NasDem di Jember diresmikan secara langsung oleh Gus Choi, sapaan akrab Effendy Choirie.
“Maka nanti tempat tersebut menjadi tempat koordinasi dan tempat meeting antara caleg wilayah dapil 4 (DPR RI), 5 (DPRD Provinsi) untuk (caleg) RI, Jember, Lumajang, dan provinsi. Untuk target kursi DPRD Kabupaten Lumajang pasang angka 10 untuk target kursi," jelasnya.
Ketua DPW NasDem Jatim Rendra Kresna mengingatkan para caleg mengenai tujuan Partai NasDem.
“Kekuasaan hanyalah alat untuk aspirasi masyarakat, namun tujuan kita (adalah) merestorasi Indonesia sesuai cita-cita pendiri bangsa yang telah diperjuangkan,” terangnya.
Demi menuju tujuan tersebut, Kresna juga mengingatkan bahwa caleg harus bersatu meskipun survei terakhir menunjukkan tingkat popularitas Partai NasDem masuk lima besar.
“Kakak-kakak yang menjadi oli, bensin, bahan bakar. Partai harus berjuang dengan caleg (demi mencapai tujuan),” tegasnya.
Sedangkan Ketua Bappilu DPP Partai NasDem Effendy Choirie mengatakan partai bisa bertahan jika memiliki tiga syarat, memiliki ideologi, adanya sumber daya manusia, dan jaringan struktur.
“NasDem punya satu syarat ini, Restorasi Gerakan Perubahan. Itu syarat yang pertama," ungkap Gus Choi.
Kedua, Partai harus punya sumber daya manusia, terlebih tokoh.
“Itulah mengapa ada Kakak Rendra, Kakak Ipong di sini sebagai contohnya. Kalau bikin sendiri, lama. ABN (Akademi Bela Negara) baru mulai (untuk tahun 2018),” jelasnya.
Ketiga, partai harus punya jaringan struktur. Untuk Jember dan Lumajang, sudah memiliki Surat Keputusan (SK) untuk DPC.
Dalam sambutannya, Jeannettte Sudjunadi mengingatkan agar para caleg terus bersatu demi menjadi kemenangan.
“Kita ini sebagai satu pasukan harus saling mengisi. Prioritas kita, nomor satu menjadikan partai ini partai besar," ungkap Jeannette.
Ditegaskan Jeannette, pendiri partai ini, Surya Paloh tidak menginginkan apa pun. Keinginan beliau seperti yang dikatakan di Sulawesi Selatan memperbesar Partai NasDem yang bisa menjadi pondasi dan tiang bagi bangsa dan negara.
“Restorasi mengandung arti apa yang sudah istimewa harus dikembalikan, yang rusak diperbaiki,” jelasnya lagi.
Ketua Bappilu NasDem Jawa Timur Ipong Muchlissoni dalam paparan materinya mengatakan, salah satu tantangan Partai NasDem dalam menghadapi Pileg 2019 adalah jargon yang sering digelorakan.
“Jargon Partai NasDem Restorasi Indonesia Gerakan Perubahan Anti Mahar, belum membumi ke masyarakat,” ucapnya.
Bukan berarti berhenti membumikan, justru dengan membumikan jargon Partai NasDem tersebut sebagai sarana untuk bertemu dengan masyarakat.
“(Karena) untuk menang, kita harus populer,” tegasnya.
Dalam pemaparan tersebut, Bupati Ponorogo ini sangat menekankan bahwa materi bukan segalanya. Namun segala-segalanya butuh uang.
"Kampanye tetap butuh biaya,” pungkasnya.(Bappilunasdemjatim/*)